NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penyebaran COVID-19, menyusul meningkatnya tren kasus di sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.
Baca Juga: 32 Siswa SD Yakbado Gelar Doa Syukuran Perpisahan
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah, dr. Agus M. Kes., CH.Med., CHt, menjelaskan bahwa varian MB.1.1—turunan dari Omicron JN.1—saat ini menjadi varian dominan yang menyebar di Indonesia.
“Gejalanya cenderung ringan, menyerupai flu biasa, seperti batuk, pilek, sakit kepala, dan demam. Meski penularannya tinggi, tingkat keparahannya lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, kewaspadaan tetap penting,” ujar dr. Agus dalam keterangan tertulis yang diterima media jelatanewspapua.com, Senin (9/6/2025).
Hingga saat ini, lanjut dia, belum ditemukan kasus varian MB.1.1 di Papua Tengah. Namun, tingginya mobilitas masyarakat melalui jalur udara, laut, dan darat dinilai berpotensi mempercepat penyebaran virus tersebut.
Langkah Antisipatif Dinas Kesehatan
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Papua Tengah telah menetapkan sejumlah strategi, di antaranya:
• Penguatan surveilans dan pelaporan di seluruh fasilitas kesehatan. Setiap puskesmas dan rumah sakit wajib melaporkan kasus suspek atau probable COVID-19 dalam waktu 24 jam. Surveilans aktif juga digelar di seluruh kabupaten, dengan RSUD ditetapkan sebagai pusat pelaporan kasus berat dan pengambilan sampel untuk Whole Genome Sequencing (WGS).
• Peningkatan kapasitas layanan kesehatan, termasuk kesiapan ruang isolasi dan ketersediaan obat antivirus di rumah sakit.
• Koordinasi dan sosialisasi berkelanjutan dengan Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat sistem peringatan dini terhadap varian baru. Edukasi masyarakat juga digencarkan melalui kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Ajakan Disiplin Protokol Kesehatan
Dinkes Papua Tengah juga mengimbau masyarakat untuk kembali disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker di tempat umum dan transportasi publik, serta melakukan tes COVID-19 jika mengalami gejala.
“Vaksinasi, termasuk dosis penguat (booster), juga sangat penting untuk perlindungan maksimal. Hindari kerumunan yang tidak diperlukan dan ikuti informasi resmi dari dinas kesehatan setempat,” tutur dr. Agus.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menerapkan pola hidup sehat melalui GERMAS. Hal ini mencakup aktivitas fisik rutin, konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, mengelola stres, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
“Langkah-langkah ini diambil agar sistem kesehatan tetap siaga dan masyarakat terlindungi dari potensi lonjakan kasus,” ujarnya.
“Kami berharap, dengan kolaborasi semua pihak, Papua Tengah tetap aman dari ancaman COVID-19,” pungkasnya.