NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki F. Nawipa, mengingatkan masyarakat asli Papua agar tidak mudah percaya kepada orang luar, terutama yang datang dari luar Pulau Papua.
Pesan tersebut disampaikan Meki Nawipa saat membuka kegiatan Seminar dan Motivasi Pengembangan Diri Sumber Daya Orang Asli Papua bersama motivator Jose Ohei, di Aula Belroom, Kantor Gubernur Papua Tengah, Jumat (13/6).
“Kita jangan mudah percaya orang luar. Jangan dengar-dengar, jangan jadi budak,” tegas Nawipa di hadapan peserta seminar yang berasal dari Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.
Ia menilai, orang Papua cenderung mudah percaya kepada orang luar, padahal belum tentu informasi atau tawaran yang datang itu benar.
“Setelah saya jadi gubernur, banyak orang datang mengaku punya tanah ratusan hektar, padahal tidak jelas asal-usulnya,” katanya.
Meki Nawipa, yang juga merupakan pilot, menyoroti fenomena orang asli Papua yang kerap menjual tanah kepada pihak luar.
“Kalau kita orang Nabire terus jual tanah, kita nanti mau ke mana?” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa tanah adalah aset penting untuk masa depan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi anak cucu.
“Kalau tanah sudah jadi milik orang, percuma kita bicara soal bisnis. Kita malah siap-siap jadi budak diatas tanah kita sendiri. Bukan jadi pengusaha, bukan jadi penguasa,” tandasnya.