DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM– Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Lembah Hijau Kamuu (FK-PMLHK) menggelar sosialisasi bertema “Ekonomi Kerakyatan dan Revitalisasi Ekonomi Rakyat, Dari Dogiyai untuk Dogiyai.”Kegiatan ini berlangsung di Aula Koteka-Moge, Moanemani, Kabupaten Dogiyai, Jumat (18/07).
Sosialisasi ini bertujuan membangkitkan kembali semangat ekonomi rakyat melalui sektor peternakan. Fokus utama ditujukan pada potensi beternak kelinci yang dinilai mudah dan terjangkau.
Kabupaten Dogiyai dulunya dikenal memiliki kekayaan peternakan rakyat yang menjanjikan. Namun sejak berstatus kabupaten, sektor ini dinilai mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Ketua Panitia Peduli Kampung FK-PMLHK menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kampung halaman. “Kami ingin membuka kembali mata masyarakat bahwa peternakan bisa menjadi solusi ekonomi lokal,” katanya.
Mahasiswa asal Dogiyai di Jayapura ikut ambil bagian dalam program ini dengan mendampingi langsung masyarakat kampung. Mereka berbagi informasi teknis dan pengalaman sederhana tentang budidaya kelinci.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini adalah Petrus Tebai, peternak kelinci dari Kampung Mauwa. Meski tidak mengenyam pendidikan formal, ia belajar dari lulusan Sekolah Pertanian Lapangan (SPL) di Moanemani.
“Memelihara kelinci tidak rumit, yang penting pakan cukup dan kandangnya bersih,” ujar Tebai saat ditemui usai kegiatan. Ia menyebut daun ubi, rumput, dan ubi jalar sebagai pakan utama yang mudah didapat.
Tebai menjual kelinci dengan harga terjangkau, yakni Rp150 ribu per ekor. Ia juga membuka diri bagi siapa saja yang ingin belajar atau membeli kelinci langsung di kediamannya.
FK-PMLHK berharap inisiatif ini dapat menjadi awal kebangkitan kembali sektor peternakan rakyat di Dogiyai. Dengan pendekatan lokal, masyarakat diharapkan bisa mandiri secara ekonomi dari kampung sendiri.
“Kami percaya ekonomi kampung bisa tumbuh jika potensi lokal digerakkan bersama,” ujar salah satu pengurus FK-PMLHK. Sosialisasi ini juga menjadi ruang belajar lintas generasi antara mahasiswa dan masyarakat kampung.