DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Rencana pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Mapia Raya menuai penolakan dari berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Dogiyai. Ribuan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) menggelar aksi damai di halaman Kantor Bupati Dogiyai, Kamis (4/07).

Dalam aksi tersebut, massa menilai pemekaran DOB Mapia Raya bukanlah aspirasi masyarakat secara umum. Mereka menyebut pemekaran ini hanya didorong oleh kepentingan segelintir orang dan berpotensi merugikan rakyat.
Yomi Goo, salah satu orator dalam aksi damai, menyampaikan bahwa pemekaran wilayah harus didasarkan pada kajian yang sahih dan objektif.
“Pemekaran suatu Daerah Otonom Baru harus diuji materi, apakah layak dimekarkan atau tidak,” tegasnya di depan Pemda dan aparat TNI/Polri.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa memiliki peran kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah.
“Kami ingin uji materi dilakukan bersama Pemda Dogiyai agar sesuai dengan ketentuan hukum,” lanjut Yomi Goo.
Yomi menegaskan bahwa IPMADO akan mengambil langkah hukum jika pemekaran terus dipaksakan tanpa kajian yang jelas.
“Kami akan bawa persoalan ini ke Mahkamah Agung setelah melakukan kajian ilmiah,” ujarnya tegas.
Menurutnya, rencana pemekaran Mapia Raya tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh undang-undang.
“Salah satunya, sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014, pendapatan daerah tidak mendukung, serta tidak memenuhi syarat kewilayahan, administrasi, dan teknis,” tutup Yomi Goo.