ADVERTISEMENT
  • Home
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok
  • Artikel Opini
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara
JELATA NEWS PAPUA
JELATA NEWS PAPUA
  • Home
  • Ragam

    DPD KNPI Paniai Gelar Rakerda, Dorong Kolaborasi dan Sinkronisasi Program Pemuda

    MRP Provinsi Papua Tengah Gelar KKR Seruan Damai di Kabupaten Paniai, Papua Tengah

    Tim Pencaker Kode R Papua Tengah Desak Pemerintah Prioritaskan CASN OAP

    KORMI Mimika Sukses Gelar Gar Free Day, Warga Antusias Nikmati Olahraga & Hiburan 

    Ikuti HAN 2025 di Nabire, Ini Pesan Ny. Tri Tito Karnavian

    Tutup Raker dan Musorprov KONI Papua Tengah, Gubernur: Kami Siap Bekap Ketua Terpilih

    Pemda Kabupaten Paniai Resmi Launching Festival Danau Paniai

    Segera Hentikan Operasi Tambang Emas Ilegal di Kampung Mogodagi

    1 Mei Bagi Papua Hari Aneksasi, Bukan Integrasi

  • Berita
    • All
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok

    IPPM-DW HIMLEKS Rayakan Natal dan Dies Natalis di Sentani

    Perayaan Natal STAK Nabire, Rektor Dr. Yance Nawipa: Tetap Kokoh Meski Dihina dan Dikritik

    Dewan Gereja Papua Serukan Natal Sederhana dan Alihkan Anggaran untuk 103.218 Pengungsi Internal di Papua

    FIM-WP KPK Nabire, Kampanyekan 16 HAKTP : Soroti Krisis Kemanusiaan terhadap Pengungsi di Papua

    DLH Dogiyai Gencar Distribusikan Tempat Sampah untuk Ciptakan Lingkungan Bersih

    Forum Solidaritas Mahasiswa Papua Gelar Aksi dan Sampaikan Tuntutan Soal Situasi Papua

    Momentum 1 Desember, Green Papua Kolektif Kota Jayapura Nyatakan 14 Poin Sikap

    TPNPB Dogiyai Tegaskan Komitmen Perjuangan Papua Merdeka di Peringatan Ke-64

    TPNPB Desak Pembebasan Mahasiswa UNCEN Iron Heluka, Tuduhan Keterlibatan Dinilai Tak Berdasar

  • Artikel Opini
    • All
    • Startup

    Kapiraya Kritis! Rumah Dibakar, Warga Tewas, Aktivis HAM Ketuk Pintu Pemerintah

    Kapitalisasi Dunia Kesehatan: Pintu Masuk Pelanggaran HAM Berat di Papua

    Ketika Hukum Menjanjikan, Tapi Realitas Mengingkari: Otsus Papua di Antara Teks dan Hidup Sehari-hari

    Victor Yeimo: Evaluasi Kritis 63 tahun UNCEN: Pengetahuan, Kekuasaan, dan Penjajahan

    Rambut Putih, Cahaya Tak Padam: Kesaksian Elias tentang Pastor Nato Gobay

    Sagu: Sumber Kehidupan dan Identitas Budaya Masyarakat Sentani

    Satu Abad Nubuat I.S Kijne, Victor Yeimo : Papua Hanya Akan Bangkit Bila Memimpin Dirinya Sendiri

    Festival Budaya Paniai: Menyalakan Kembali Api Warisan Leluhur

    Dari Jalanan Menuju Kepemimpinan: Bupati Paniai Dekat dengan Anak-Anak Jalanan

  • Hukum HAM

    FIM-WP KPK Nabire, Kampanyekan 16 HAKTP : Soroti Krisis Kemanusiaan terhadap Pengungsi di Papua

    TPNPB Desak Pembebasan Mahasiswa UNCEN Iron Heluka, Tuduhan Keterlibatan Dinilai Tak Berdasar

    KNPB Nabire Kecam Tindakan Aparat, Tuntut Usut Kematian Yoas Pigai

    GA-Papua Desak Pengusutan Dugaan Pembunuhan Warga Sipil dalam Kasus Soanggama

    MPM UNCEN Kutuk Pengeboman di Dekai, Yahukimo

    Serangan Drone Hantam Yahukimo, Pelajar SMA jadi Korban

    Palang Merah Internasional Diminta Evakuasi Pengungsi di Bintuni dan Maybrat Pasca Pendropan Militer Indonesia

    Ikatan Pelajar Mahasiswa Mimika se-Jawa Bali Kecam Kekerasan di Distrik Jila

    Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua Desak Negara Ungkap Keberadaan Aristoteles Masoka yang Hilang 24 Tahun Lalu

  • Kesehatan

    Hari AIDS Sedunia, Dinkes dan KPA Paniai: Tegaskan Komitmen Lawan AIDS 

    KPA Paniai Gencarkan Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS pada Temu Mudika Dekenat Paniai di Paroki Santo Yusuf Enagotali

    KNPI Paniai Gelar Rakerda, KPA Dorong Pemuda Jadi Garda Terdepan Cegah HIV/AIDS

    POHR: Kematian Ibu Hamil di Jayapura Akibat Bobroknya Pelayanan Kesehatan

    Emanuel Gobai: Kematian Irene Sokoy, Alarm Gagalnya Otsus di Sektor Kesehatan

    Kapitalisasi Dunia Kesehatan: Pintu Masuk Pelanggaran HAM Berat di Papua

    Dugaan Penyimpangan Obat di RSUD Nabire: Pasien Diarahkan ke Apotik Luar, Publik Protes

    Dinkes Paniai Gelar Bimbingan Teknis Penguatan Layanan HIV/AIDS dan Penyakit Menular

    HKN ke-61, Dinkes Dogiyai Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Pengobatan Gratis

  • Lingkungan

    DLH Dogiyai Gencar Distribusikan Tempat Sampah untuk Ciptakan Lingkungan Bersih

    Intelektual Deiyai Soroti Konflik di Kapiraya, Tuding Dalangnya Sekelompok Non OAP

    Kelompok Bintang Timur Tani Merdeka Nabire Berhasil Panen Jagung

    Pengojek Nabire Klarifikasi Isu Keterlibatan dalam Aksi Kebangsaan

    DPD KNPI Paniai Gelar Rakerda, Dorong Kolaborasi dan Sinkronisasi Program Pemuda

    Tani Merdeka Papua Tengah Panen Jagung, Siap Wujudkan Swasembada Pangan

    Konflik Berdarah di Kapiraya: Warga Tewas, Sejumlah Korban Luka, WALHI Papua Desak Pemerintah Bertindak

    Kapiraya Kritis! Rumah Dibakar, Warga Tewas, Aktivis HAM Ketuk Pintu Pemerintah

    Enam Kampung di Distrik Kimi Tetapkan Kelompok Tani Padi Seluas 53 Hektar, Tani Merdeka Papua Tengah Beri Apresiasi

  • Pendidikan

    IPPM-DW HIMLEKS Rayakan Natal dan Dies Natalis di Sentani

    Pemkab Dogiyai Melalui Dikpora  Gelar Launching SSH di SD YPPK Goodide

    TK Negeri Bogodide Resmi Terakreditasi Tepat di Hari Guru Nasional

    Marten Yogi dan Marius Kayame Rayakan Syukuran Bersama Wisudawan USWIM dan Anggota DPRK Paniai

    IPMB Rayakan Wisuda Mikerla Iyai, S.T: Bukti Perjuangan Mengalahkan Tantangan

    Dari Rumah Pribadi ke Sekolah Negeri: Perjuangan Panjang TK Waikato Paapaa Aikai Akhirnya Berbuah Manis

    TK Negeri Waikato Paapaa Aikai Gelar Kegiatan Parenting dan Pembagian Seragam untuk Peserta Didik

    Kemendikdasmen Resmi Buka Seleksi PPG Calon Guru 2025, Pendaftaran Dimulai 14 Oktober

    Sistem Pendidikan Era Otsus di Tanah Papua

  • Religi

    Perayaan Natal STAK Nabire, Rektor Dr. Yance Nawipa: Tetap Kokoh Meski Dihina dan Dikritik

    Dewan Gereja Papua Serukan Natal Sederhana dan Alihkan Anggaran untuk 103.218 Pengungsi Internal di Papua

    Biro Pemuda Klasis Nabire Gelar Ibadah Bulanan, Pengkhotbah: Ajak Pemuda Bertobat Sebelum Hari Penghakiman

    Perayaan HUT ke-16 Jemaat Pos PI Maranatha Gereja Kingmi Berlangsung Penuh Sukacita dan Kebersamaan

    Pemda Fakfak Dukung Perayaan 132 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua

    Pembinaan Karakter dan Iman, Paroki KSP Dakabo Jadi Tuan Rumah Temu Pembina SEKAMI Dekenat Paniai 

    Pemuda Gereja Kingmi di Tanah Papua Rayakan 50 Tahun Biro Pemuda-Pemudi Klasis Kamuu

    Panitia Perayaan 132 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua Resmi Terbentuk

    MRP Pokja Agama Serukan “Tetodei” di Dogiyai: Damai Harus Datang dari Hati Masyarakat Sendiri

  • Video
No Result
View All Result
JELATA NEWS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel Opini
  • Internasional
  • Nasional
  • Papua
  • Pelosok
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara
Home Berita

FIM-WP KPK Nabire, Kampanyekan 16 HAKTP : Soroti Krisis Kemanusiaan terhadap Pengungsi di Papua

by Derek Kobepa
2 Desember 2025
in Berita, Hukum HAM
0
SHARES
49
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Forum Independen Mahasiswa West Papua Komite Pimpinan Kota (FIM-WP KPK) Nabire menggelar kampanye dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) yang berlangsung selama 25 November hingga 10 Desember 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di Asrama Mahasiswa Intan Jaya, Kota studi Nabire, Papua Tengah, Selasa (02/12/2025). Fokus aksi ini adalah menyuarakan perlindungan bagi perempuan dan anak yang hingga kini menjadi korban terdampak konflik bersenjata di berbagai wilayah Tanah Papua, terutama di Intan Jaya dan Puncak Jaya.

Kampanye tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap situasi pengungsi yang kian memprihatinkan. Ribuan warga sipil masih berada di lokasi pengungsian karena merasa tidak aman kembali ke kampung halaman akibat kontak tembak antara aparat keamanan Indonesia dan kelompok bersenjata TPNPB-OPM. Kondisi ini disebut berdampak paling besar terhadap perempuan dan anak sebagai kelompok rentan.

Human & Safety

Perwakilan FIM-WP KPK Nabire, Linda Mote, menegaskan pentingnya momentum ini untuk menyadarkan negara akan kewajibannya dalam memenuhi hak dasar masyarakat yang hidup di wilayah konflik.

“Kegiatan ini dilakukan untuk kampanye 16 HAKTP 2025, melihat kondisi pengungsian warga sipil, terutama perempuan dan anak di wilayah konflik. Kami berharap supaya warga sipil mendapatkan hak ruang hidup yang damai dan aman, pendidikan yang memadai untuk anak-anak, serta kesehatan yang baik,” ujarnya.

Menurut Linda, perempuan harus menjadi perhatian utama negara karena berperan vital dalam menjaga keberlangsungan hidup keluarga. Namun dalam situasi konflik, merekalah yang justru kehilangan akses terhadap layanan dasar dan rasa aman.

Kesaksian dari Daerah Konflik

Narasumber dalam kegiatan ini, Melkiana Dendegau, perempuan asal Intan Jaya, turut menyampaikan situasi yang dialami masyarakat di daerahnya. Menurutnya, konflik yang berkepanjangan telah memisahkan warga sipil dari hak hidup mereka yang paling dasar.

“Warga sipil menjadi korban karena konflik antara aparat keamanan dan TPNPB-OPM. Mereka tidak mendapatkan hak ruang aman untuk hidup. Akses pendidikan sangat terbatas, dan fasilitas kesehatan pun tidak memadai,” ungkap Melkiana.

Ia menambahkan, banyak perempuan mengalami tekanan psikis dan trauma berkepanjangan karena harus menyaksikan kekerasan bersenjata, kehilangan keluarga, dan hidup dalam ketidakpastian di pengungsian.

Data Pengungsian Meningkat Sejak 2018 Versi FIM-WP KPK Nabire 

FIM-WP KPK mencatat sejak tahun 2018 hingga Oktober 2025, lebih dari 103.000 warga Papua telah mengungsi akibat konflik bersenjata. Mereka tersebar di berbagai titik pengungsian di hutan, gua, maupun wilayah-wilayah kota yang dianggap lebih aman.

Keterbatasan akses kesehatan menyebabkan banyak perempuan mengalami kehamilan berisiko, bayi mengalami gizi buruk, dan penyakit menular menyebar. Sementara anak-anak terancam kehilangan masa depan karena tidak dapat mengikuti pendidikan formal secara konsisten.

Selain itu, laporan yang masuk ke FIM-WP KPK menyebut adanya dugaan intimidasi, kekerasan psikis, hingga pemaksaan perpindahan tempat tinggal yang memperburuk kualitas hidup pengungsi.

Pemerintah Indonesia Diminta Bertanggung Jawab

FIM-WP KPK menilai pemerintah daerah dan pusat memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan pemenuhan hak anak dan perempuan sesuai dengan amanat UUD 1945 sebagaimana disebutkan pasal 28B ayat 2 . Negara disebut tidak boleh lepas tangan terhadap krisis kemanusiaan yang melanda penduduk sipil Papua.

FIM-WP KPK menyampaikan lima tuntutan utama sebagai sikap resmi organisasi:

1. Hentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah konflik Papua.

2. Sediakan ruang aman yang layak dan manusiawi bagi pengungsi.

3. Pastikan layanan kesehatan yang memadai untuk perempuan dan anak.

4.Tarik pasukan militer organik maupun non-organik dari wilayah permukiman penduduk.

5. Sediakan akses pendidikan layak untuk anak-anak pengungsi.

FIM-WP KPK menegaskan bahwa upaya penanganan krisis kemanusiaan di Papua harus dilakukan secara komprehensif, melibatkan semua pihak, dan yang paling penting mendengarkan suara perempuan sebagai kelompok yang paling merasakan dampak buruk konflik.

Suara Perempuan Papua Harus Didengar

Mengakhiri kegiatan, para peserta kampanye menyatakan bahwa negara tidak boleh menutup mata terhadap situasi ini. Ketika konflik terus terjadi, yang paling menderita adalah mereka yang tidak memiliki senjata perempuan dan anak-anak.

Kampanye ini diharapkan mampu membuka ruang dialog lebih luas agar pemerintah segera mengambil langkah cepat dan tepat dalam pemulihan kemanusiaan serta pengembalian hak-hak sipil masyarakat Papua. (*)

Post Views: 159
Tags: FIM-WP KPK NabireKampanyekan 16 HAKTPPengungsi di PapuaPerempuan PapuaSoroti Krisis Kemanusiaan
Previous Post

Hari AIDS Sedunia, Dinkes dan KPA Paniai: Tegaskan Komitmen Lawan AIDS 

Next Post

Kontak Senjata di Intan Jaya, TPNPB Klaim Enam Aparat Dilaporkan Tertembak, Warga Mengungsi ke Gereja

Derek Kobepa

Derek Kobepa

Next Post

Kontak Senjata di Intan Jaya, TPNPB Klaim Enam Aparat Dilaporkan Tertembak, Warga Mengungsi ke Gereja

Papua

Alamat Redaksi

Jl. Trans Nabire-Ilaga KM 200, Kampung Mauwa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Browse by Category

  • Artikel Opini
  • Berita
  • Hukum HAM
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Papua
  • Pelosok
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Politik
  • Puisi
  • Ragam
  • Religi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Sosok/Tokoh
  • Startup
  • Surat Terbuka
  • Video
  • Wawancara
  • Redaksi
  • Tentang JNP
  • Hubung Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok
  • Artikel Opini
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved