DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dogiyai, Stefanus Tebai, S.Pd., menegaskan bahwa penggunaan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) harus dijalankan dengan cerdas, jujur, dan penuh tanggung jawab demi rakyat.
Penyerahan DPA kepada seluruh bidang dan staf dilakukan pada Rabu (9/7) di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Dalam arahannya, Stefanus menekankan bahwa DPA bukan sekadar dokumen keuangan, melainkan amanah dari rakyat yang harus dikelola secara hati-hati dan transparan.
“DPA adalah titipan rakyat. Harus dipakai dengan bijak, penuh integritas, dan memberi dampak nyata,” kata Stefanus di hadapan jajaran kepala bidang, kepala seksi, dan staf.
Ia meminta seluruh pelaksana program untuk memperkuat kerja sama lintas bidang. Menurutnya, kolaborasi adalah kunci agar hasil kerja dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya komunitas budaya yang dibina.
“Program harus menyentuh komunitas budaya dan pariwisata tempat nilai-nilai lokal tumbuh. Di sana anak-anak muda dibentuk dan budaya dijaga,” ujarnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dogiyai tetap akan mengacu pada program prioritas Bupati Yudas Tebai, di antaranya pemeliharaan situs budaya, pengembangan pangan lokal, serta pembinaan kreativitas generasi muda.
Penetapan titik-titik destinasi wisata juga menjadi prioritas, sebagai upaya menjadikan Dogiyai sebagai wajah budaya Papua yang kuat dan dikenal luas.
Stefanus mengingatkan pentingnya manajemen logistik yang rapi serta akses transportasi yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Ia juga menekankan pentingnya efisiensi dan akuntabilitas sejak perencanaan hingga pelaporan.
“Jangan hanya menyelesaikan program di atas kertas. Pastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dari kampung hingga kota,” tegasnya.
Menurut Stefanus, budaya dan pariwisata adalah napas kehidupan masyarakat Papua yang harus dijaga. Karena dari sanalah mimpi-mimpi anak muda bisa tumbuh dan Dogiyai bisa bangkit dengan identitasnya sendiri.
Ia mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja tulus dan menjadikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai garda terdepan dalam merawat jati diri masyarakat Dogiyai.
“Dogiyai bisa melangkah lebih jauh, bukan hanya karena alamnya, tapi karena masyarakatnya yang bekerja dengan hati,” tutupnya.