NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Sejak pagi hingga menjelang sore dini hari telah terjadi kontak senjata antara TPNPB dan Militer Indonesia di Dogiyai, hal itu disampaikan Brigadir Jendral Yonatan Pigai melalui Release pers kepada Manajemen markas pusat Komnas TPNPB yang diterima awak media ini, pada kamis (22/5).
Panglima Kodap Odiyai Dogiyai, Brigadir Jendral, Yonatan M Pigai dalam pernyataan menyatakan, pihaknya siap melakukan serang balik kepada Militer Indonesia di daerah itu.
“Komnas TPNPB Kodap XI Odiyai Dogiyai, atas nama Panglima Kodap, Brigadir Jenderal; Yonatan M. Pigai, Sampaikan sikap bahwa, kami siap serang balik terhadap Militer Indonesia yang ada di wilayah kami Dogiyai, “jelasnya.
Dalam keterangannya mengingat kepada Militer Indonesia agar bisa mengedepankan Aturan Humaniter dan Hukum Internasional yang berlaku untuk seluruh Dunia.
“Selama perang berlangsung, kita baku cari TPNPB-OPM dengan TNI/POLRI bukan tembak masyarakat biasa. Kami sampaikan sebelum terjadi, saat perang berlangsung kalau TNI dan POLRI tembak masyarakat Papua, Kami TPNPB-OPM juga akan balas sama masyarakat pendatang. Dan kami siap Perang terus sampai Papua Merdeka, “harapnya.
Selain itu, Ia juga mengaku, 2 prajurit terbaiknya ditembak mati oleh Militer Indonesia di jalan trans Papua saat menuju ke Nabire, keduanya adalah Ham Kancil Dumupa dan Amos Dumupa.
“Prajurit tebaik milik kami Kodap XI Odiyai Dogiyai telah dibunuh pada tanggal, 16 Mei 2025 Kemarin Oleh Militer Indonesia, atas nama Sersan Mayor: Ham Kancil Dumupa dan Amos Dumupa, ” Ungkap dia.
Kami mengingatkan kepada Rakyat sipil non OAP agar segera tinggalkan Dogiyai mengingat dalam waktu tertentu akan melakukan perang secara terbuka di pusat kota Dogiyai
“Untuk itu, kami sampaikan kepada Rakyat Papua yang ada di Dogiyai, segera siapkan diri, dan juga warga non-Papua pekerja apa saja segera tinggalkan kota Moanemani, karena dalam waktu yang tidak lama, kami akan lakukan Perang terbuka di Dogiyai, guna menjemput Revolusi Total di Tanah Air West Papua,”tegasnya.