NABIRE, JELATANEWPAPUA.COM – Mahasiswa asal Paniai Barat yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Paniai Barat Kota Jayapura menyatakan penolakan terhadap rencana pemekaran delapan kabupaten baru di Provinsi Papua Tengah yang diusulkan Gubernur Papua Tengah, Meki F. Nawipa.
Penolakan itu disampaikan melalui video berdurasi 1 menit 42 detik yang dirilis pekan ini.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh Ketua Ikatan Mahasiswa Paniai Barat, Yulivinsen Kudiai, mahasiswa menolak khususnya rencana pembentukan Kabupaten Paniai Barat dan Kabupaten Madi, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Paniai.
Delapan wilayah yang diusulkan menjadi kabupaten baru dalam pertemuan antara Gubernur Papua Tengah dan Komisi II DPR RI di Mimika antara lain: Kabupaten Lembah Beoga, Kabupaten Amungsa, Kabupaten Douwa, Kabupaten Paniai Barat, Kabupaten Madi, Kabupaten Duma, Kabupaten Mapia, dan Kabupaten Yamo.
Mahasiswa menilai rencana tersebut tidak memenuhi syarat administrasi dan mengkhawatirkan dampak buruk terhadap lingkungan serta keberlangsungan hidup masyarakat adat.
Dalam pernyataan sikapnya, mereka menolak segala bentuk pemekaran di wilayah Paniai dan Papua Tengah secara keseluruhan.
Berikut lima poin pernyataan sikap mahasiswa Paniai Barat:
1. Menolak dengan tegas rencana pemekaran baru wilayah Paniai Barat, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
2. Menolak pemekaran karena dinilai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan (ekosida), penghapusan budaya (etnosida), dan ancaman terhadap eksistensi masyarakat adat (genosida).
3. Meminta Gubernur Papua Tengah dan Tim Pemekaran Daerah Otonomi Baru untuk menghentikan manipulasi data secara ilegal demi kepentingan pribadi.
4. Menolak seluruh rencana pemekaran delapan kabupaten baru di wilayah Provinsi Papua Tengah.
5. Menolak pendropan militer, baik dari internal maupun eksternal, di Kabupaten Paniai khususnya dan Papua pada umumnya.