NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Insiden kericuhan terjadi di Pasar Karang Tumaritis, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/06) sekitar pukul 10.00 WIT. Tiga warga menjadi korban, satu diantaranya meninggal dunia.
Kericuhan melibatkan aparat kepolisian dan sejumlah warga. Dua warga mengalami luka tembak, sementara satu lainnya mengalami luka berat di kepala hingga meninggal dunia.
Korban tewas bernama Elikius Ikomou. Ia mengalami luka parah di pelipis dan kepala, diduga akibat pukulan benda tumpul seperti popor senjata.
Elikius sempat dilarikan ke RSUD Siriwini Nabire namun nyawanya tidak tertolong. Jenazahnya dievakuasi menggunakan ambulans dari lokasi kejadian.
Dua korban lain yakni Apedius Kayame (19) dan Feri Mote (34). Apedius tertembak di kaki kanan, sementara Feri terkena tembakan di lengan kiri.
Keduanya dibawa ke RSUD Siriwini oleh pihak kepolisian untuk mendapatkan perawatan. Hingga saat ini keduanya masih dirawat intensif.
Kapolres Nabire, AKBP Samuel Dominggus Tatiratu, membenarkan adanya kericuhan tersebut. Ia menjelaskan, insiden dipicu oleh sekelompok pemuda yang dalam kondisi mabuk dan melakukan pelemparan terhadap kendaraan serta mengganggu aktivitas pasar.
“Saat anggota mencoba mengamankan situasi, terjadi perlawanan. Ada anggota kami yang terluka akibat lemparan batu dan kini sedang dirawat,” ujar Tatiratu kepada wartawan.
Ia menambahkan, dua orang dilumpuhkan karena menyerang aparat, dan lima lainnya ditangkap karena membawa senjata tajam dan merusak rumah warga. Polisi menyebut Elikius sempat terjatuh ke dalam drainase sebelum dibawa ke rumah sakit.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi internal atas insiden tersebut.
“Kami masih menunggu hasil medis. Jika ada pelanggaran prosedur, kami akan tindak tegas anggota yang terlibat,” kata dia.
Sementara itu, salah satu korban, Apedius Kayame, mengaku tertembak saat berusaha menjauh dari lokasi kericuhan. Ia mengaku tidak ikut dalam keributan dan hanya hendak ke pasar.
“Saya lihat polisi dan orang mabuk saling baku pukul. Saya balik arah, tapi dari belakang polisi tembak saya, kena di kaki,” ujar Apedius di rumah sakit.
Feri Mote juga memberi keterangan serupa. Ia tertembak saat menunggu ojek untuk pergi berbelanja sayur di pasar.
“Saya belum tahu apa-apa. Tiba-tiba orang-orang lari dan peluru kena lengan saya,” ucap Feri.
Situasi di sekitar Pasar Karang Tumaritis kini dilaporkan telah kondusif. Namun aparat keamanan masih berjaga untuk mengantisipasi potensi kerusuhan susulan.
Pihak keluarga korban meminta agar kejadian ini diusut secara transparan dan adil. Mereka berharap penegakan hukum berlaku bagi semua pihak, termasuk aparat yang bertugas.