NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Turnamen Bola Voli Bupati Nabire Cup I 2025 diwarnai kericuhan antarpendukung klub saat laga perempat final digelar di Lapangan STT Walter Post Tapioka, Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/06).
Kericuhan terjadi saat pertandingan antara klub APG dan Embung Egeida memasuki set kedua. Awalnya laga berlangsung lancar, namun suasana memanas ketika suporter APG memprotes keputusan wasit terkait umpan dari tosser klub Embung Egeida yang dinilai tidak layak.
“Saat itu APG protes karena menilai umpan bola dari tosser Embung Egeida tidak bagus. Setelah itu terjadi keributan antara suporter,” ujar Iko, salah satu saksi mata yang menyaksikan langsung di lokasi pertandingan.
Menurut Iko, saat kericuhan terjadi, skor pertandingan berada di angka 15 untuk APG dan 21 untuk Embung Egeida di set kedua. Set pertama sendiri dimenangkan oleh Embung Egeida. Laga tersebut juga disaksikan langsung oleh Bupati Nabire, Mesak Magai, serta ratusan penonton.
Ketua panitia turnamen, Zet Yeimo, menyatakan bahwa dirinya merasa trauma dengan insiden tersebut, mengingat pernah terjadi keributan serupa sebelumnya.
“Sebagai panitia, saya merasa trauma. Karena ini sudah kedua kali terjadi, saya menyarankan pertandingan dibatalkan. Tidak bisa dilanjutkan,” tegas Zet dari atas panggung seusai kejadian.
Ia juga menambahkan bahwa Bupati Nabire sempat menyaksikan jalannya pertandingan namun meninggalkan lokasi begitu kericuhan pecah.
“Tadi Pak Bupati ikut menyaksikan pertandingan, tapi langsung meninggalkan tempat begitu terjadi keributan,” ujarnya.
Zet menegaskan, keputusan akhir terkait kelanjutan pertandingan sepenuhnya berada di tangan Bupati Nabire sebagai pihak penyelenggara utama turnamen.
“Kami panitia hanya menjalankan teknis. Keputusan dibatalkan atau dilanjutkan, kami serahkan kepada Bupati,” tandasnya.