NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Pada hari Jumat 23 Mei 2025 siang sekira pukul 10.00 terjadi penembakan terhadap warga sipil secara brutal oleh aparat gabungan TNI dan Kepolisian Dogiyai di kampung Kimupugi.
Salah satu pemuda yang tidak mau sebut namanya menjelaskan, penembakan brutal itu terjadi ketika Pos Polisi Pasar Lama Mowanemani diganggu melempari batu oleh kelompok orang tidak dikenal atau OTK dari seberang kali Tuka sekira jam 10.00 pagi.
“Polisi keluarkan tembakan ketika ada kelompok orang tidak dikenal datang ganggu polisi dengan melempari batu ke Pos Polisi Pasar Lama Mowanemani,” jelas pemuda itu kepada wartawan siang ini dari kampung Kimupugi, Sabtu (24/05).
Dirinya menilai tindakan polisi tembak warga sipil di kampung Kimupugi itu sesungguhnya sudah tidak benar. Menurutnya, setidaknya polisi harus kejar atau tembak orang yang melakukan serangan tersebut bukan justru tembak warga sipil yang tidak bersalah.
“Saya menilai tindakan polisi tembak warga sipil ini sudah tidak benar,” tegasnya.
Dalam insiden itu mengakibatkan 5 orang warga sipil menjadi korban luka-luka ringan, hanya satu orang yang mengalami luka berat dan sementara sedang melakukan perawatan dari rumah.

Berikut nama-nama korban yang kena tembakan dengan peluru senjata api oleh aparat gabungan pada hari Jumat kemarin :
1. Marthen Tebai (12) Kena Peluru Tima di Betis
2. Pios Waine (15) Kena Peluru Tima di dada
3. Nopentus Tebai (13) Kena Peluru di Telinga
4. Deserius Tebai (12) Kena Peluru di Betis
5. Feri Tibakoto (16) Kena Peluru di Perut
Dari lima orang korban tersebut, atas nama Pios Waine yang kena peluru tima di dada sementara sedang melakukan perawatan dari rumah sendiri.
Sejak polisi melakukan tembakan brutal itu, sejumlah warga yang mendiami di kampung Kimupugi memilih mengungsi ke kampung dan distrik terdekat seputar kabupaten Dogiyai.
“Kemarin setelah aparat gabungan masuk ke lorong-lorong, ada banyak warga disini trauma dan panik sehingga mereka memilih mengungsi keluar ke kampung dan distrik tetangga,” katanya.
Editor: Boma Gadaby