NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Papua Tengah, Oya, mengangkat isu serius terkait maraknya penyalahgunaan minuman keras (miras) yang saat ini dianggap mematikan generasi muda Orang Asli Papua (OAP).
“Situasi di Papua Tengah sangat meresahkan. Hanya karena miras, sudah banyak nyawa melayang,” ungkap Oya kepada Jelatanewspapua.com, Rabu (03/07).
Ia mengungkapkan bahwa hampir setiap hari terdapat laporan kriminalitas hingga konflik sosial yang dipicu konsumsi miras.
Oya berharap agar pemerintah daerah dan legislatif segera turun tangan, dengan melakukan evaluasi izin distribusi dan penjualan miras di delapan kabupaten.
“Kami yakin tokoh adat, pemuka agama (FKUB), dan kepala suku sepakat mendukung langkah ini,” tambahnya.
Menurut Oya, pelarangan miras bukan sekadar retorika, tetapi langkah preventif yang harus segera dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kesehatan generasi muda. Ia menegaskan, jika perlu, semua izin distribusi akan dicabut dan peredaran miras dilarang total.
“Lebih baik melarang miras sekarang daripada terus berduka atas hilangnya nyawa masyarakat,” tegasnya.
Politisi muda dari Partai Ummat ini juga menyoroti tingginya angka kriminalitas di Papua Tengah yang menurutnya semakin sering terjadi akibat pengaruh miras.
Ia pun menyerukan agar seluruh elemen masyarakat, mulai dari rakyat, adat, agama, hingga pemerintah, bersatu mendukung gerakan penertiban ini demi masa depan Papua Tengah yang aman dan sehat.