PANIAI, JELATANEWSPAPUA.COM — Badan Pengurus Wilayah Komite Nasional Papua Barat (BPW-KNPB) Wilayah Paniai secara resmi melantik Pengurus Baru KNPB Sektor Takugi Bintang. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, (29/07), di Distrik Kebo 1, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Ketua BPW-KNPB Wilayah Paniai, Musa Tobai, secara langsung memimpin pelantikan tersebut. Ia menyerahkan mandat kepada Hengky Degey sebagai Ketua Sektor dan Salmon Gobay sebagai Sekretaris.Keduanya resmi memimpin struktur baru Badan Pengurus Komisariat KNPB Sektor Takugi Bintang. Mereka didampingi oleh sejumlah pengurus lain yang telah melalui proses seleksi internal organisasi.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial belaka. Sepanjang hari, rangkaian kegiatan diisi dengan evaluasi struktural organisasi dan pemantapan arah program kerja.
Selain itu, pelantikan juga diisi dengan penguatan konsolidasi politik. Fokus utamanya adalah mendorong agenda utama organisasi: Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi rakyat Papua melalui mekanisme Referendum. Dalam sambutannya, Musa Tobai menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan bagian dari implementasi agenda nasional KNPB. Agenda tersebut telah diputuskan dalam Kongres II, yaitu Musyawarah Solusi Nasional (MSN).
Ia menyerukan agar seluruh kader tetap setia pada garis perjuangan organisasi. Disiplin dan komitmen politik disebut sebagai syarat mutlak dalam melanjutkan misi pembebasan nasional.
“Rakyat adalah subjek utama dalam perjuangan ini. Untuk itu, Para pengurus baru wajib menjadi penyambung lidah rakyat,” tegas Tobai.
Menurutnya, KNPB tidak lahir untuk kompromi. Sebaliknya, organisasi ini hadir untuk memastikan bahwa suara politik bangsa Papua terdengar jelas sampai ke ujung dunia.
Ketua Sektor Takugi Bintang terlantik, Hengky Degey, menyampaikan komitmennya untuk memimpin sektor dengan konsisten dan militan. Ia menolak anggapan bahwa pelantikan ini bersifat simbolik.
Menurut Degey, pelantikan ini adalah tonggak awal perjuangan yang sistematis dan menyeluruh dari akar rumput. Ia menyatakan kesiapannya untuk memikul beban sejarah dan tidak akan mundur.
“Kami dilantik bukan atas dasar kompromi politik, Tetapi melalui mekanisme internal yang terbuka, demokratis, dan revolusioner.” ujar Degey dalam orasinya.
Ia menegaskan bahwa perjuangan ini adalah suara rakyat yang tertindas. Dan perjuangan tersebut tak akan berhenti sebelum referendum terjadi.
Degey juga menambahkan bahwa sektor-sektor basis harus menjadi garda depan. Tugas utama mereka adalah mengorganisir kesadaran politik rakyat secara menyeluruh.
Bagi Degey, perjuangan damai bukan berarti lemah. Melainkan merupakan bentuk perlawanan yang terstruktur untuk menyampaikan aspirasi bangsa Papua ke dunia internasional.
“Dari kampung-kampung dan lembah, dari suara anak-anak dan doa para mama, kita kabarkan ke dunia: Papua ingin merdeka secara damai, bermartabat, dan terhormat, agar Tanah Meeuwo ini menjadi saksi sejarah,” ucap Degey.
“Dengan suara menggema, Referendum adalah harga mati. Orasi tersebut disambut dengan tepuk tangan dan seruan semangat dari hadirin,” tutupnya.
Acara pelantikan dihadiri oleh beragam elemen masyarakat. Mulai dari tokoh gereja, tokoh adat, aktivis perempuan, hingga mahasiswa dan pelajar.