Oleh : Jeri Kegamedi Kogopa, S.HI
Peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Paniai ke-29 menjadi peristiwa bersejarah yang sarat makna. Di bawah kepemimpinan Bupati Yampit Womaki Nawipa, pemerintah daerah berhasil menghadirkan perayaan yang bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga panggung bagi ekspresi budaya, ekonomi kreatif, dan kebangkitan identitas lokal.
Acara ini menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan masyarakat, di mana setiap kegiatan menampilkan kekayaan budaya serta semangat kerja masyarakat Paniai dalam mengembangkan potensi daerahnya.
UMKM sebagai Wajah Kemandirian Ekonomi Rakyat
Berbagai karya dan inovasi masyarakat dipromosikan melalui kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Beberapa sektor unggulan yang diperkenalkan meliputi:
- Ikan Kolam: Inisiatif pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar, sebagai bentuk kedaulatan pangan lokal.
- Rumah Eda Owada: Upaya pelestarian arsitektur tradisional Paniai yang merefleksikan filosofi hidup masyarakat gunung.
- Koteka Moge: Pengembangan kerajinan lokal bernilai ekonomi tinggi yang tetap menjaga akar budaya.
- Melukis Sketza Waja Pemimpin: Karya seni dari generasi muda yang menampilkan wajah-wajah pemimpin daerah dengan sudut pandang kreatif dan kritis.
Melalui pameran ini, Paniai menegaskan bahwa pembangunan ekonomi daerah tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga pada kreativitas manusia dan semangat kemandirian rakyatnya.
Kehadiran Artis Legendaris PNG dan Semangat Persaudaraan Melanesia
Puncak acara menjadi lebih berkesan dengan kehadiran Gedix Atege, artis legendaris asal Papua Nugini (PNG). Penampilannya menghidupkan semangat Melanesian brotherhood, memperkuat hubungan emosional dan budaya antara dua bangsa serumpun.
Selain itu, band-band lokal Mepago dari Dogiyai, Deiyai, dan Paniai turut menyemarakkan panggung hiburan rakyat dengan musik yang menggugah semangat persatuan.
Kepemimpinan Yampit Nawipa: Fokus pada Hasil Nyata
Bupati Yampit Womaki Nawipa menunjukkan gaya kepemimpinan yang sederhana namun berorientasi hasil. Dalam sambutannya, beliau menegaskan: “Kita tidak perlu bicara banyak, nanti dengan sendiri hasilnya akan berbicara.”
Kalimat singkat ini mencerminkan filosofi kerja beliau bekerja dalam diam, membangun dengan tindakan nyata. Prinsip tersebut menjadi inspirasi bagi generasi muda Paniai untuk menumbuhkan etos kerja yang berorientasi hasil, bukan sekadar janji.
Momentum Kebangkitan dan Harapan Baru
HUT ke-29 bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan cermin perjalanan dan arah baru pembangunan Paniai. Dalam konteks sosial-politik Papua Tengah, kepemimpinan yang fokus pada pemberdayaan rakyat dan penguatan budaya lokal seperti yang ditunjukkan oleh Yampit Nawipa menjadi model penting untuk daerah-daerah lain di wilayah pegunungan tengah.
Penulis adalah Pemerhati Sosial Politik dan Pemerintahan Papua Tengah.