DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dogiyai menggelar kegiatan edukasi anti perundungan dan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Acara ini berlangsung di Aula SMP YPPK St. Fransiskus Asisi Moanemani, pada Rabu (17/09).
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen penting di Kabupaten Dogiyai yakni Kepala Kampung, Kepala Distrik, para guru bimbingan konseling, kepala sekolah tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK. Uniknya, penyelenggara juga menyajikan makanan lokal khas masyarakat, seperti nota, keladi, dan pisang yang dimasak secara tradisional oleh panitia.
Kepala Bidang Pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK Dikpora Dogiyai Benediktus Goo menyampaikan apresiasi atas partisipasi seluruh pihak dalam kegiatan ini.
Menurutnya, upaya mencegah perundungan dan kekerasan di sekolah membutuhkan keterlibatan lintas sektor, bukan hanya guru dan siswa.
“Terima kasih banyak atas partisipasi semua demi kedamaian hidup di Dogiyai. Kami percaya pendidikan adalah jalan damai, dan anak-anak harus merasa aman di sekolah,” ujar perwakilan Dikpora.
Dalam forum ini, Dikpora Dogiyai merekomendasikan pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap jenjang pendidikan. Tim ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menangani kasus perundungan dan kekerasan di sekolah.
Tidak hanya di sekolah, pembentukan TPPK juga didorong pada level yang lebih luas, seperti di tingkat kampung, distrik, bahkan tingkat kabupaten dengan melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Selain itu, TPPK juga diharapkan hadir di lingkungan gereja sebagai salah satu institusi yang dekat dengan masyarakat.
“Dogiyai harus aman. Untuk itu, TPPK perlu hadir di setiap lini: sekolah, kampung, distrik, kabupaten, hingga gereja. Dengan begitu, upaya pencegahan dan penanganan bisa berjalan secara menyeluruh,” tegas perwakilan Dikpora.
Isu perundungan dan kekerasan di sekolah menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Edukasi semacam ini diharapkan dapat mengubah cara pandang masyarakat dan memberikan kesadaran bagi guru, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama melindungi anak-anak.
Dengan keterlibatan lintas pihak, Dikpora Dogiyai berharap langkah ini dapat menciptakan iklim pendidikan yang aman, damai, dan mendukung perkembangan generasi muda Dogiyai.
Harapan Kami, Kabupaten Dogiyai harus aman maka rekomendasi kami, Satuan Pendidikan setiap Jenjang harus bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan [TPPK], harus ada TPPK tingkat Kampung dan Tingkat Kabupaten antar lintas OPD, TPPK Distrik, TPPK Dalam Gereja