NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM — Dewan Perwakilan Rakyat Papua Tengah (DPR-PT) membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan untuk menindaklanjuti persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat di delapan kabupaten, di Provinsi Papua Tengah.
Penetapan Pansus Kemanusiaan itu dilakukan dalam rapat paripurna di Ruang Sidang Utama DPR Papua Tengah, Selasa (19/08).
Yohanes Kemong, yang dipilih sebagai Ketua Pansus Kemanusiaan, menegaskan bahwa pansus ini tidak hanya dibentuk di atas kertas, tetapi akan turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil masyarakat.
“Kita diberi tanggung jawab untuk melihat semua kondisi rakyat, apa yang mereka alami. Pansus akan turun langsung memastikan fakta di lapangan. Ini tanggung jawab besar bagi kita semua,” kata Kemong kepada wartawan usai rapat.
Ia menjelaskan, pansus akan bekerja sesuai mekanisme yang berlaku dengan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah, gereja, masyarakat sipil, hingga media.
“Pansus tidak bisa kerja sendiri. Semua pihak harus dilibatkan supaya penanganan masalah lebih maksimal,” tegasnya.
Menurut Kemong, Pansus Kemanusiaan akan memprioritaskan perhatian pada kondisi anak-anak sekolah di delapan kabupaten. Pansus diberi waktu kerja selama 120 hari atau sekitar empat bulan ke depan.
“Kami berharap langkah ini dapat memberi jawaban nyata atas berbagai persoalan kemanusiaan yang selama ini dialami rakyat Papua Tengah,” pungkasnya.