SORONG, JELATANEWSPAPUA.COM — Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Sorong Raya kembali menegaskan konsolidasi perjuangan rakyat Papua dengan sukses menyelenggarakan Konferensi Wilayah ke-III pada 28–29 Agustus 2025 di Kota Sorong, West Papua.
Konferensi ini digelar sebagai tindak lanjut keputusan rapimnas KNPB demi menjawab kebutuhan organisasi menuju agenda besar Mogok Sipil Nasional (MSN), sebuah langkah politik sipil untuk menolak segala bentuk penjajahan di tanah Papua.
Dalam forum tersebut, Klarce Fees diangkat sebagai Ketua Umum KNPB Wilayah Sorong Raya. Pergantian kepemimpinan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat barisan organisasi menghadapi tantangan politik kolonial Indonesia.
Selain itu, berbagai komisariat yang sebelumnya mengalami kekosongan juga diisi kembali. KNPB menegaskan bahwa struktur organisasi yang solid adalah fondasi bagi perjuangan rakyat Papua menuju penentuan nasib sendiri.
Konferensi wilayah ini juga menjadi momentum penting untuk membenahi struktur organisasi dan memperkuat sumber daya manusia, mulai dari lingkaran inti hingga anggota di basis. KNPB menegaskan bahwa perjuangan bukan hanya soal struktur, tetapi juga kesadaran politik rakyat.
Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara pembukaan pada pukul 07.00 WIT. Para peserta kemudian mendapatkan materi tentang sejarah panjang perjuangan bangsa Papua, prinsip-prinsip KNPB, serta gagasan referendum sebagai jalan demokratis untuk menentukan masa depan bangsa.
Setiap tahapan konferensi dijalankan dengan penuh disiplin dan komitmen hingga akhirnya ditutup secara resmi. Upacara penutupan dipimpin langsung oleh pengurus KNPB Wilayah Sorong Raya dan diakhiri dengan doa bersama.
KNPB menegaskan bahwa hasil konferensi ke-III ini bukan hanya soal pemilihan kepemimpinan, tetapi juga konsolidasi politik rakyat Papua. Klarce Fees menekankan, KNPB Sorong Raya siap mengemban amanat rakyat untuk menguatkan barisan sipil menuju agenda perjuangan yang lebih besar.
Momentum konferensi ini kembali memperlihatkan bahwa KNPB tetap berdiri tegak sebagai corong rakyat Papua. Melalui perjuangan politik non-kekerasan, KNPB mengajak rakyat untuk bersatu, melawan penindasan, dan merebut hak penentuan nasib sendiri.