• Redaksi
  • Tentang JNP
  • Hubung Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
JELATA NEWS PAPUA
JELATA NEWS PAPUA
  • Home
  • Ragam

    Pemda Kabupaten Paniai Resmi Launching Festival Danau Paniai

    Segera Hentikan Operasi Tambang Emas Ilegal di Kampung Mogodagi

    Dibalik Terali Penjara Tua

    1 Mei Bagi Papua Hari Aneksasi, Bukan Integrasi

  • Berita
    • All
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok

    DPR RI Novita Hardini Tolak Rencana Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat

    Perindo Papua Tengah Apresiasi Badai Chartens Cup

    SRP dan LP3 Gelar Pelatihan Menulis Berita di Dogiyai

    Dinas Pendidikan Dogiyai Gelar Sosialisasi ADEM dan ADIK

    Kenang Kematian Paus Fransiskus, Umat Katolik di Enarotali Pasang 1000 Lilin  

    MRP Papua Tengah Jaring Aspirasi Masyarakat Paniai

    Gubernur Bersama 8 Bupati di Papua Tengah Hadiri Acara Sertijab Kepala BPK Perwakilan Papua

    SMTK Habakuk Woge Dogiyai Menamatkan 26 Siswa

    Aula Kantor Bupati Dogiyai Terbakar, Penyebabnya Belum Diketahui

  • Artikel Opini
    • All
    • Startup

    Hentikan Kekerasan Terhadap Warga Sipil di Dogiyai dan Buka Ruang Dialog

    Hidup dalam Roh dan Kasih (Rm 8; Gal 5)

    Suara Aktivis Mahasiswa: Buka Mata atas Derita Rakyat Papua!

    TPNPB Hormati Hukum Humaniter

    Dogiyai Antara Pendaftaran CPNS Online dan Pencurian Komputer di Sekolah juga Pengrusakan Jaringan Internet

    Kehadiran Paus Fransiscus di Indonesia Justru Dicederai Oleh Ulah Pemerintah

    Demokrasi Politik dalam Lingkup Otonomi Khusus Papua di Papua

    Lumpuhnya Kebebasan Berpendapat dan Demokrasi di Papua

    Minimalisir Potensi Konflik Pasca Penerimaan CPNS di Papua, Pemerintah Memikirkan Ulang Pendaftaran via Online

  • Hukum HAM

    Kaburnya 19 Napi Lapas Nabire, Waket III DPRPT Desak Evaluasi Total Kinerja Petugas

    SRP Bantah Kembali Pembohongan Publik Kapolres Dogiyai dan TNI

    5 Warga Sipil di Dogiyai Jadi Korban Akibat OTK Lempar Batu ke Pos Polisi

    Demi Hukum Humaniter, TPNPB Minta Warga Sipil Non OAP Tinggalkan Dogiyai

    2 Anggota TPNPB Dogiyai Ditembak di Jalan Trans Papua Saat Hendak Ke Nabire

    Polda Papua Duga Pelaku Bom Molotov Di Kantor Redaksi Jubi Anggota Tni

    Desak Teror ke Kantor Tempo Diusut, PKB: Tanpa Pers, Demokrasi Terkikis

    Pemda Puncak Jaya Diminta Perhatikan Warga Pengungsi Pasca Pendropan Militer

    Kodam XVII/Cenderawasih Diminta Segera Ungkap Kasus Molotov di Kantor Redaksi Jubi

  • Kesehatan

    Dinkes Paniai Gelar Pembukaan Pekan Imunisasi Nasional Polio 1

    Pemkap Paniai Bakal Lakukan Pekan Imunisasi Nasional Polio

  • Lingkungan

    Mari Kenali Jhon Kayame Sebelum Kebagian Tanah Gratis di Samabusa!

    Musa Boma: DOB di Papua Bukan Solusi, Tapi Ancaman Terhadap Rakyat Papua

    Perindo PT Serukan Aksi Nyata di Hari Lingkungan Hidup

    Walhi Papua: 44 Ribu Hektar Hutan Alam Papua Tengah Telah Hilang

    Maraknya Masalah Sampah di Dermaga Aikai, GPL-PANIAI Gelar Aksi Bersih Sampah

    Masyarakat Adat di SIMAPITOWA Tidak Terima Pembangunan Koramil di Jalan Trans Papua KM 64

    Festival Danau Paniai 2024 siap digelar, Menuju Pelestarian Lingkungan dan Budaya

    Jelang HUT Kabupaten Paniai yang ke 28 tahun, Ketua Panitia: Perlu Adanya Keterlibatan Anak Muda

    Banjir dan Longsor di Distrik Kamuu Menelan 4 Korban Jiwa

  • Pendidikan

    Mantan Sekretaris DPM Uncen Kritik Kenaikan UKT: Mahasiswa Papua Akan Terpinggirkan

    Dikpora Paniai Gelar Bimtek Bagi Guru PPG 

    Dinas Pendidikan Dogiyai Gelar Sosialisasi ADEM dan ADIK

    SMTK Habakuk Woge Dogiyai Menamatkan 26 Siswa

    Dikpora Dogiyai Sedang Lakukan Pendampingan Kepada Operator Dapodik

    Sejumlah Guru Honorer di Dogiyai Tidak Bisa Daftar Sebagai Peserta PPPK Tahun 2024, Begini Tuntutannya

    Dogiyai Antara Pendaftaran CPNS Online dan Pencurian Komputer di Sekolah juga Pengrusakan Jaringan Internet

    Demi SDM, Kakam Ikebo di Dogiyai ini Peruntukan Dana Desa Untuk Biaya Anak-anak Sekolah

    Aliran Listrik Asrama Mahasiswa Paniai Kota Study Jakarta Diputuskan PLN, Pemda Paniai Diminta Perhatikan

  • Religi

    Bupati Nabire Mesak Magai Letakkan Batu Pertama Kantor GKII

    Kenang Kematian Paus Fransiskus, Umat Katolik di Enarotali Pasang 1000 Lilin  

    Gereja Katolik di Dogiyai Dilahap Si Jago Merah

    Gedung Gereja GKI Harapan Abepura Diresmikan

    GKI Jemaat Betlehem Madi Gelar Peresmian Rumah Tamu

    Kehadiran Paus Fransiscus di Indonesia Justru Dicederai Oleh Ulah Pemerintah

    Melalui Musda I, DPD ICAKAP Papua Tengah Resmi Terbentuk

    MYD Digelar 3 Hari sebagai Tindak Lanjut KYD

    Hari Ke-5 KYD, Menggali Potensi Orang Muda Katolik melalui Lomba Outdoor

  • Video
No Result
View All Result
JELATA NEWS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel Opini
  • Internasional
  • Nasional
  • Papua
  • Pelosok
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara
Home Lingkungan

Mari Kenali Jhon Kayame Sebelum Kebagian Tanah Gratis di Samabusa!

by Sepi Seven Boma
8 Juni 2025
in Lingkungan

Tokoh Masyarakat Suku Wate dan Suku Mee Wilayah Samabusa Distrik Teluk Kimi Kabupaten Nabire Papua Tengah Jhon Kayame - JNP/SB

0
SHARES
37
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Sebenarnya Jhon Kayame itu siapa? Berasal dari daerah mana? Suku apa? Keluarga siapa? Dan tinggal di mana? Begitulah kira-kira tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul tiba-tiba di kepala manusia ketika mendengar atau mendapat sebuah informasi samar-samar selama belum mengungkap kepastian, kebenaran secara jelas dan lengkap.

Baca Juga: Musa Boma: DOB di Papua Bukan Solusi, Tapi Ancaman Terhadap Rakyat Papua

Sewajarnya muncul pertanyaan-pertanyaan serupa ini, sebab di kepala manusia Mee enggan pernah mendengar cerita sejarah orang tua, dongeng juga mitos mengenai adanya lahan atau sepangkal tanah milik suku Mee di Samabusa bagian timur kabupaten Nabire.

Baca Juga: Smelter Freeport Terbakar, Gubernur Meki Nawipa Ungkap Fakta Mengejutkan

Karenanya, mari dekatkan diri untuk mendalami dan mengenali sosok Jhon Kayame lebih jauh tentang alasan, harapan dan motivasi serta kerinduan dan kepedulian beliau terhadap warga masyarakat suku Mee di Nabire setelah adanya pemekaran provinsi Mengejutkan

Baca juga: Jelang Idul Adha 1446 H, Pemkab Deiyai Salurkan 4 Ekor Sapi Kurban untuk Umat Muslim

Semenjak ayah Jhon turun dari pedalaman pegunungan Paniai dan bertemu dengan sosok Weldemina Waray (ibunya) di Nabire, mereka bersatu memulai hidup baru di Samabusa. Lelaki dewasa bernama Jhon Kayame—lahir di bumi Samabusa.

Baca Juga: DPR RI Novita Hardini Tolak Rencana Aktivitas Tambang Nikel di Raja Ampat

Dalam tubuh Jhon telah mengalir dua darah. Lahir Jhon dari darah pesisir pantai suku Wate pemilik tanah Samabusa—sementara ayahnya pemilik danau wissel meren asal suku Mee di Paniai.

Baca Juga: Bupati Nabire Mesak Magai Letakkan Batu Pertama Kantor GKII

Meskipun Jhon adalah anak gunung asli Paniai suku Mee tetapi oleh om-om (kerabat mama) sejak lama sudah dianggap menjadi panutan di kalangan warga masyarakat umum suku Wate dan suku Mee di wilayah Samabusa.

Baca juga: Fience L Mofu Tegaskan Tak ada Dualisme KAPP di Papua Tengah

Cerita keunikan kehidupan suku Wate dan suku Mee selama dirinya berada di Samabusa sampai saat ini telah berjalan dengan baik aman dan damai—dianggap tidak perlu diuraikan lebar panjang soal ini. Cukup singkat, jelas dan padat.

Kapan dimana dan siapa yang layak kebagian?

Tanah yang bapak Jhon siapkan ini, rencananya kapan mau dibagi-bagikan? Sementara ini belum bisa dipastikan kapan bakal mengadakan waktu pembagian tapi jelas bahwa dalam waktu dekat tetap akan membagi-bagikan kepada warga masyarakat khusus suku Mee yang betul-betul domisili di Nabire Papua Tengah. Itupun bagi warga masyarakat yang mempunyai tekad dan kemauan serta keinginan besar untuk bertahan hidup dan jadi warga di sana.

Baca Juga: Fience L Mofu Tegaskan Tak ada Dualisme KAPP di Papua Tengah

Dimana letak lokasi tanah tersebut? Lahan atau tanah sejumlah 2 kilo yang telah disiapkan dan akan dibagi-bagikan oleh Jhon cucunya Bernab Waray itu mulai dari perbatasan jalan utama Kimi samping Batalion Kompi Senapan sampai di Samabusa.

Baca juga: SRP Bantah Kembali Pembohongan Publik Kapolres Dogiyai dan TNI

Siapa yang layak mendapatkan tanah tersebut? Paling utama dan terutama ia akan prioritaskan bagi warga masyarakat suku Mee baik dari Paniai, Deiyai, Dogiyai yang benar-benar tidak mempunyai tempat tinggal, rumah dan kebun di Nabire—yang selama ini hidup mereka bergantung menempati sama rumah kerabat.

Baca juga: Gubernur Nawipa Bilang Bupati Nabire Lakukan Audit Internal RSUD

Beliau memutuskan untuk membagi tanah secara gratis ini berangkat dari motivasi, kepedulian dan penyesalan terhadap warga masyarakat suku Mee di Nabire. Ketika ia melihat dan mengamati kehidupan warga masyarakat suku Mee di Nabire bahwasanya dalam satu rumah tinggal lebih dari satu keluarga ini supaya mereka harus terpisah.

 

“Mereka harus hidup terpisah dan mempunyai tempat tinggal, rumah dan kebun masing-masing karena ini sudah menjadi satu provinsi baru. Kita orang Mee itu pelaku atau perintis bukan lagi penonton,” tegas Jhon saat ditemui wartawan di kediamannya Samabusa, Sabtu (8/5).

 

Bagi sebagian masyarakat termasuk pejabat asli suku Mee yang punya tempat tinggal, rumah dan kebun di Nabire untuk sementara sabar. Ia juga sempat menegaskan ke koordinator untuk tidak diperbolehkan mengambil data bagi mereka yang berstatus mempunyai kepemilikan tanah dan kebun di Nabire.

 

“Saya sudah bilang sama koordinator untuk tidak diperbolehkan ambil nama bagi mereka yang sudah punya tanah, punya rumah dan punya kebun di Nabire ini supaya tanah kosong yang sudah kami siapkan ini benar-benar menyentuh kepada masyarakat suku Mee yang sedang dibutuhkan, yang tidak mempunyai tempat tinggal, rumah dan kebun di kota ini,” tegasnya.

 

Pengorbanan, Harapan dan Tangisan

 

Suku Mee di kota ini banyak pengorbanan sampai dengan pemekaran provinsi, tetapi kebutuhan kehidupan warga masyarakat mereka (suku Mee) terus diabaikan, tidak dipedulikan, jangankan yang lain, tempat tinggal saja sulit diakomodasi.

 

“Setelah adanya pemekaran provinsi, ketika saya melihat tempat tinggal sebagian masyarakat suku Mee di Nabire, saya sangat sedih dan menyesal, sebab dalam satu rumah tinggal lebih dari satu keluarga sehingga puji Tuhan, saya diberi ruang oleh om-om (kerabat mama saya) untuk kasih tempat ini secara gratis menyediakan buat masyarakat saya suku Mee,” kata Jhon tangis.

 

Setelah tanah ini dibagi-bagikan, kemauan dan harapan dirinya bahwa warga masyarakat yang mendapatkan bagian selanjutnya bangun rumah, bangun gereja, sekolah, perkampungan lalu bisa berkebun dan tinggal di sana.

 

“Tidak mau bangun rumah, datang sebentar lalu pergi meninggalkan tempat, tanpa pikir panjang kami tetap tarik kembali,” tegasnya.

107
Tags: Mari Kenali Jhon KayameNabirePapua Tengah
Previous Post

Musa Boma: DOB di Papua Bukan Solusi, Tapi Ancaman Terhadap Rakyat Papua

Sepi Seven Boma

Sepi Seven Boma

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent News

Mari Kenali Jhon Kayame Sebelum Kebagian Tanah Gratis di Samabusa!

8 Juni 2025

Musa Boma: DOB di Papua Bukan Solusi, Tapi Ancaman Terhadap Rakyat Papua

6 Juni 2025

Smelter Freeport Terbakar, Gubernur Meki Nawipa Ungkap Fakta Mengejutkan

6 Juni 2025

Jelang Idul Adha 1446 H, Pemkab Deiyai Salurkan 4 Ekor Sapi Kurban untuk Umat Muslim

5 Juni 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest

5 Warga Sipil di Dogiyai Jadi Korban Akibat OTK Lempar Batu ke Pos Polisi

24 Mei 2025

4 Orang Jurnalis OAP di Nabire Dihadang, dipukul dan dirampas Hp oleh Polisi

5 April 2024

Kominfo Paniai Sediakan WiFi Gratis bagi Calon CPNS 2024

1 September 2024

RPHAMP: Pemerkosaan dan Pembakaran Rumah Diciptakan untuk Alihkan Isu Tindakan Kriminalisasi Aparat

9 April 2024

Pra Peradilan Penghentian Penyidikan Kasus Teror Bom Victor Mambor ditolak

148

Puluhan Siswa Kelas III SMA Arak Bintang Kejora di Nabire

55

Oya Pigome Optimis Ridho Rahmadi Besarkan Partai Ummat

23

Dibalik Terali Penjara Tua

21

Mari Kenali Jhon Kayame Sebelum Kebagian Tanah Gratis di Samabusa!

8 Juni 2025

Musa Boma: DOB di Papua Bukan Solusi, Tapi Ancaman Terhadap Rakyat Papua

6 Juni 2025

Smelter Freeport Terbakar, Gubernur Meki Nawipa Ungkap Fakta Mengejutkan

6 Juni 2025

Jelang Idul Adha 1446 H, Pemkab Deiyai Salurkan 4 Ekor Sapi Kurban untuk Umat Muslim

5 Juni 2025

Alamat Redaksi

Jalan Trans Nabire-Ilaga KM. 200 Mowanemani, Dogiyai, Papua Tengah

Browse by Category

  • Artikel Opini
  • Berita
  • Hukum HAM
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Nasional
  • Papua
  • Pelosok
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Politik
  • Puisi
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Startup
  • Video
  • Wawancara
  • Redaksi
  • Tentang JNP
  • Hubung Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok
  • Artikel Opini
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved