INTAN JAYA, JELATANEWSPAPUA.COM — Kontak senjata kembali pecah di Intan Jaya, Papua, antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap VIII dan aparat militer Indonesia. Peristiwa ini terjadi di Kampung Bulapa pada Rabu dini hari, (18/6), sekitar pukul 05.00 WIT.
Dalam siaran pers resmi yang diterbitkan Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, disebutkan bahwa dua anggota militer Indonesia mengalami luka tembak dalam baku tembak yang dipimpin langsung oleh Wakil Panglima Kodap VIII Intan Jaya, Kolonel Apeni Kobogau bersama Abertinus Kobogau dan Karel Tipagau.
Komandan Batalion Angin Bula, Mayor Enos Tipagau, dalam laporannya menyebut bahwa operasi militer Indonesia pada pagi itu diarahkan ke markas TPNPB di Bulapa. Pertempuran sengit berlangsung selama lebih dari tiga jam hingga pukul 08.45 WIT.
Mayor Enos juga menyebut bahwa aparat TNI melakukan penembakan brutal tanpa arah yang jelas ke arah pemukiman warga. Hal ini memicu kepanikan dan membuat sebagian warga sipil mengungsi ke gereja serta hutan-hutan sekitar untuk mencari perlindungan.
“Jika mau perang, silakan datang ke markas TPNPB, kami siap hadapi Anda,” tegas pernyataan dalam siaran pers tersebut, yang juga ditandatangani oleh juru bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Pihak TPNPB menghimbau Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI-Polri untuk segera menghentikan operasi militer yang membahayakan nyawa warga sipil. Mereka menuntut agar akar konflik diselesaikan melalui dialog internasional yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang netral.
“Perang akan terus berlanjut hingga Indonesia mengakui kemerdekaan bangsa Papua,” lanjut pernyataan resmi itu.
Siaran pers ini ditandatangani oleh jajaran pimpinan tinggi TPNPB-OPM, antara lain Jenderal Goliath Tabuni selaku Panglima Tinggi, Letjen Melkisedek Awom sebagai Wakil Panglima, Mayjen Terianus Satto (Kepala Staf Umum), dan Mayjen Lekagak Telenggen selaku Komandan Operasi Umum.