NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM-Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah, Jenifer Daling Tabuni, menanggapi peristiwa pembakaran mahkota Cenderawasih di Jayapura tidak menghargai dan menghormati adat, budaya, serta nilai-nilai kearifan lokal di Tanah Papua.
Menurut Jenifer, kejadian pembakaran mahkota cendrawasih tidak mencerminkan kebijaksanaan seseorang dalam menghargai adat dan budaya serta kearifan lokal masyarakat Papuan di tempat mereka tinggal dan mengabdi.
“Kita semua diingatkan kembali, setinggi apa pun status sosial seseorang, tidak menjamin bahwa ia berhikmat dan tahu cara menghormati budaya masyarakat setempat. Walaupun ada pepatah yang mengatakan: di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. artinya siapa pun kita, wajib menghormati adat dan aturan yang berlaku di tempat kita tinggal atau bertugas,” ujarnya kepada media ini, Rabu (22/10).
Jenifer menambahkan, peristiwa pembakaran simbol adat Papua tersebut sangat menyakitkan hati banyak orang, karena mahkota Cenderawasih bukan sekadar atribut, tetapi lambang martabat dan kekayaan budaya bangsa Papua.
“Peristiwa itu menyakitkan, tetapi mari kita ambil hikmahnya. Kita memang telah dipisahkan dalam provinsi dan kabupaten, tetapi kita tetap satu Papua satu tanah, satu hati, dan satu budaya,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak membiarkan insiden seperti ini memecah persaudaraan, melainkan menjadikannya momentum untuk memperkuat solidaritas, saling menghargai, dan menjaga nilai-nilai luhur adat yang diwariskan leluhur.