DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Kepala Distrik Kamu, Markus Auwe, pada Senin (04/08), melakukan koordinasi kerja bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dogiyai, khususnya pada bidang kebudayaan.
Pertemuan tersebut bertujuan memperkuat sinergi dalam mendukung program strategis Bupati Dogiyai Yudas Tebai dan Wakil Bupati Yuliten Anouw terkait pembangunan rumah adat laki-laki atau Yamewa di setiap kampung.
Kepala Distrik Kamu dan Kepala Bidang Kebudayaan secara langsung mengunjungi pembangunan rumah adat Suku Mee (Yamewa) yang terletak di kompleks Gereja Katolik Santo Petrus Mauwa yang sedang dibangun.
“Kami mendukung penuh program Bupati dan Wakil Bupati. Membangun Yamewa adalah bentuk nyata menjadikan kita tuan di atas negeri sendiri,” ujar Markus Auwe.
Ia juga mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang dinilainya mampu menerjemahkan visi kepala daerah hingga menyentuh tingkat kampung dan masyarakat secara langsung.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dogiyai, Natan Tebai, menyampaikan rasa terima kasih atas koordinasi yang dilakukan oleh Kepala Distrik Kamu.
Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan realisasi program Yamewa berjalan baik dan tepat sasaran.
Pastor Paroki Santo Petrus Mauwa, Benyamin Sugiyatanggu Magay, Pr, turut menyambut baik kolaborasi antara pemerintah, gereja, dan adat dalam pembangunan rumah adat sebagai pusat kehidupan dan identitas masyarakat.
“Tungku api di Yamewa adalah roh yang menghidupkan kehidupan. Di sanalah nilai-nilai adat dan iman bertemu,” ujar Pastor Benyamin saat ditemui di Gereja Katolik Santo Petrus Mauwa.
Salah satu warga yang hadir di lokasi pembangunan Yamewa menyampaikan rasa bangga dan harapan baru terhadap program tersebut. Ia menilai pembangunan rumah adat adalah langkah penting untuk menghidupkan kembali akar budaya masyarakat Dogiyai yang berpijak pada rumah adat, tanah adat, dan makanan leluhur.
Program pembangunan Yamewa diyakini akan memperkuat identitas budaya masyarakat dan menjadi fondasi kuat dalam menjaga kedaulatan atas tanah serta tradisi lokal, di tengah arus modernisasi yang terus berkembang di Kabupaten Dogiyai.