JAYAPURA, JELATANEWSPAPUA.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) melalui Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB mengeluarkan siaran pers pada Minggu, (16/11), menuding adanya pendorongan pasukan militer Indonesia ke kampung-kampung di wilayah Bintuni dan Maybrat.
Menurut laporan yang diterima dari Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Brigjend Deni Moos, pendorongan militer Indonesia tersebut dilakukan sejak tanggal 13 November hingga 16 November 2025 menggunakan tiga unit helikopter militer. TPNPB mengklaim bahwa aparat militer Indonesia telah menduduki sejumlah kampung di kedua wilayah tersebut.
Di Maybrat, kampung-kampung yang disebut diduduki antara lain Kampung Aimau (Distrik Aifat Timur), Kampung Tief Romen (Distrik Aifat Timur Jauh), Kampung Aikingging (Distrik Aifat Timur Jauh), dan Kampung Wormu (Distrik Aifat Timur Selatan). Sementara di Kabupaten Teluk Bintuni, TPNPB menyebut Kampung Inovina (Distrik Moskona Utara), Kampung Moyeba (Distrik Moskona Utara), Kampung Meyerga (Distrik Moskona Barat), dan Kampung Mesna (Distrik Moskona Timur) sebagai wilayah yang diduduki.
Brigjend Deni Moos mendesak Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI, Agus Subianto, untuk tidak melakukan operasi militer di Distrik Moskona Utara jauh dan Distrik Moskona Utara, mengingat banyaknya warga sipil yang masih mengungsi di hutan akibat konflik sebelumnya. TPNPB juga meminta Palang Merah Internasional dan lembaga kemanusiaan untuk segera mengevakuasi para pengungsi sebelum pertempuran terjadi.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB juga menyoroti masalah pengungsi di Tanah Papua akibat konflik bersenjata antara TPNPB dan militer Indonesia.
Mereka mendesak Presiden Prabowo untuk menyelesaikan masalah pengungsi di Papua sebelum membahas masalah pengungsi di Palestina dan Ukraina. TPNPB mengklaim bahwa terdapat 102 ribu warga sipil yang mengungsi tanpa jaminan dari negara dan meminta bantuan dari Palang Merah Internasional.