MAPENDUMA, JELATANEWSPAPUA.COM – Sekolah Rakyat Nuwi Nindi Yuguru Nduga di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, menggelar kegiatan pendidikan dan diskusi pada Selasa (12/8/2025) dengan fokus pada peran pendidikan sebagai alat pembebasan rakyat tertindas.
Baca Juga: Aleks Giyai, Penyair West Papua, Akan Hadir di Wawancara Lao-Lao TV
Dalam kegiatan tersebut, peserta dan pengajar mengutip pemikiran tokoh dunia dan Indonesia. Paulo Freire, tokoh pendidikan dari Brazil, pernah mengatakan bahwa “Pendidikan adalah alat pembebasan bangsa tertindas.” Sementara sastrawan Pramoedya Ananta Toer menegaskan, “Semua orang adalah guru dan semua tempat adalah sekolah.”
Menurut penyampaian Sekolah Rakyat, pendidikan tidak hanya sebatas proses belajar formal, tetapi juga merupakan proses ideologisasi massa. “Pendidikan tanpa ideologisasi massa akan menciptakan ketergantungan, patronase, dan membuat anggota menjadi pasif. Organisasi pun akan mati jika pendidikan tidak disertai kesadaran dan ideologisasi,” demikian penjelasan yang disampaikan Fasilitator Nyamuk Karunggu.
Baca juga: KNPB Wilayah Sentani Serukan Aksi Mimbar Bebas Peringati 63 Tahun Perjanjian New York Agreement
Ngamuk Karunggu, salah satu penggerak Sekolah Rakyat, menyatakan bahwa tujuan Sekolah Rakyat adalah “belajar bersama, berjuang bersama, berdiri bersama tinggi dan duduk bersama rendah, maju bersama dan melawan bersama.” Ia menegaskan bahwa meskipun jumlah mereka sedikit, semangat perlawanan tetap terjaga.
“Walaupun kita sedikit, kita lahir dari rahim ibu yang memberontak. Kita memberontak tandanya kita masih hidup, untuk belajar dan menjadi alat perlawanan bagi rakyat dan bangsa Papua Barat yang membisu setelah belajar dari pendidikan formal Indonesia,” ujarnya Karunggu.
Baca Juga: Warga Sipil di Dogiyai Diduga Keracunan Gula Kopi, TPNPB Imbau Waspada!
Sekolah Rakyat Nuwi Nindi Yuguru Nduga, Nyamuk mengusung misi pendidikan yang memadukan pembelajaran akademis dan kesadaran kritis. “Tujuan kami membentuk generasi Papua yang mampu berdiri bersama rakyat dalam memperjuangkan hak-haknya,” pungkasnya.