PANIAI, JELATANEWSPAPUA.COM — Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS dan pentingnya pencegahan dini, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Paniai bersama Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) Antiokia Enarotali menggelar Sosialisasi HIV/AIDS yang berlangsung pada Minggu (9/11/2025) di gedung gereja GPDI Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Kegiatan ini dihadiri oleh jemaat GPDI, pemuda-pemudi gereja, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari KPA Kabupaten Paniai. Acara berlangsung penuh antusias dan menjadi momentum penting bagi masyarakat gereja untuk mendapatkan informasi langsung terkait bahaya, penularan, dan pencegahan HIV/AIDS secara benar dan terbuka.
Baca Juga : HIV-AIDS Tembus 23.188 Kasus di Papua Tengah, Nabire Tertinggi
Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Paniai, Bapak Sepanya Yogi, S.IP, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pihak gereja GPDI Enarotali yang telah membuka ruang untuk kegiatan edukatif ini. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga keagamaan dan pemerintah daerah merupakan langkah strategis untuk melawan penyebaran HIV/AIDS.
Baca Juga : KPA Paniai dan Gereja Teken MoU Pencegahan HIV/AIDS
“Kami dari KPA Paniai sangat berterima kasih kepada pimpinan dan jemaat GPDI Enarotali. Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian gereja terhadap isu kemanusiaan. Kita semua punya tanggung jawab moral untuk melindungi generasi muda dari ancaman HIV/AIDS,” ujar Sepanya Yogi dalam sambutannya
Sepanya juga menegaskan bahwa pemerintah daerah melalui KPA terus berupaya melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang telah terinfeksi HIV, agar tidak mengalami diskriminasi sosial. “Kita harus ubah pola pikir masyarakat. ODHA adalah saudara kita. Mereka berhak untuk hidup sehat, diterima, dan dicintai,” tambahnya.
Sambutan hangat juga disampaikan oleh Pdt. Thomas Ortisan Tebai, S.Th, selaku Pengurus dan Gembala Sidang GPDI Antiokia Enarotali. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran gereja dalam memberikan dukungan spiritual dan moral kepada jemaat agar tetap menjaga kesehatan sebagai bagian dari iman Kristen.
“Gereja tidak hanya bertugas memberitakan Injil, tetapi juga menjadi tempat di mana umat Tuhan belajar menjaga tubuh dan hidupnya. Sebab tubuh adalah bait Allah, dan menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah. Kami mendukung penuh upaya KPA dalam memberikan pemahaman yang benar tentang HIV/AIDS,” ujar Pdt. Thomas Tebai.
Ia juga mengajak seluruh jemaat untuk menghapus pandangan negatif terhadap penderita HIV/AIDS dan menggantikannya dengan sikap kasih, pengertian, dan penerimaan. “Jangan kita menjadi hakim bagi mereka, tetapi jadilah sahabat yang menguatkan dan mendoakan,” tambahnya.
Baca Juga: KPA Paniai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS bagi Temu Pembina Sekami di Paroki KSP Dauwagu Dekenat Paniai
Pemateri utama dalam kegiatan ini adalah Bapak Kosmas Kudukun, S.Tr.Kes, tenaga kesehatan yang juga aktif sebagai penyuluh masyarakat di wilayah Paniai. Dalam pemaparannya, Kosmas menjelaskan secara rinci tentang pengertian HIV/AIDS, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga gereja.
“HIV/AIDS bukan kutukan atau aib, melainkan penyakit yang bisa dicegah dan dikendalikan. Tantangan terbesar kita adalah stigma dan kurangnya pengetahuan. Karena itu, gereja harus menjadi tempat yang aman bagi setiap orang, termasuk mereka yang hidup dengan HIV,” tegas Kosmas Kudukun.
Baca Juga : KPA Paniai Gelar Sosialisasi HIV/AIDS di SMP Negeri 1 Paniai Timur, Dorong Kesadaran Sejak Dini
Melalui kegiatan ini, KPA Kabupaten Paniai berharap agar gereja-gereja di seluruh wilayah Papua Tengah dapat turut berperan aktif dalam mengedukasi umat tentang bahaya HIV/AIDS serta membangun budaya kasih tanpa diskriminasi.
“HIV/AIDS bukan hanya persoalan medis, tapi juga persoalan kemanusiaan dan moral. Jika gereja dan masyarakat berjalan bersama, maka kita bisa menyelamatkan banyak nyawa,” tutup Kosmas Kudukun.
Baca Juga : Misi Kemanusiaan dari Rumah Tuhan: KPA Paniai Sosialisasi HIV/AIDS di Gereja GKI Jemaat Betlehem Madi
Ia juga menambahkan bahwa pemahaman yang benar tentang HIV/AIDS harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda agar mereka dapat menjaga diri dari perilaku berisiko tinggi. “Anak muda adalah masa depan daerah ini. Jika kita ingin masa depan Papua sehat, maka edukasi harus dimulai dari sekarang,” lanjutnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Para jemaat, khususnya kaum muda, aktif bertanya seputar cara pencegahan, pemeriksaan dini, serta penanganan bagi penderita HIV/AIDS. KPA Paniai juga membagikan brosur dan leaflet edukatif kepada peserta agar informasi dapat terus disebarkan ke lingkungan keluarga dan masyarakat.
Baca Juga : KPA Paniai Gelar Sosialisasi HIV/AIDS di SMP Negeri 1 Paniai Timur, Dorong Kesadaran Sejak Dini
Di akhir kegiatan, seluruh peserta bersama pemateri dan pihak KPA melakukan doa bersama sebagai simbol komitmen bersama melawan penyebaran HIV/AIDS dan menguatkan solidaritas antarwarga.
Dengan semangat kasih dan kepedulian, kegiatan ini menjadi bukti bahwa persekutuan umat Kristen di Paniai tidak hanya fokus pada kehidupan rohani, tetapi juga pada tanggung jawab sosial untuk menciptakan masyarakat yang sehat, sadar, dan penuh kasih. Tak hanya itu, KPA Paniai juga memberikan sumbangan suka rela kepada Panitia Natal guna menunjang kebutuhan Gereja itu sendiri. (*)