YAHUKIMO, JELATANEWSPAPUA.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim telah menembak satu anggota militer Indonesia dan merusak kendaraan taktis dalam kontak senjata yang terjadi pada 29-30 Juli 2025 di Dekai, Yahukimo, Papua.
Dalam pernyataan resmi yang diterima media ini, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB menyebutkan bahwa satu Aparat TNI mengalami luka tembak dan telah dipulangkan ke Jakarta.
Selain itu, sebuah mobil militer disebut mengalami kerusakan akibat dua lubang besar yang ditimbulkan tembakan.
Melalui siaran pers yang dikirim pada Kamis (31/07) itu juga mengungkap bahwa pada 28 Juli 2025, pasukan TPNPB menangkap seorang warga asli Papua yang diduga menjadi mata-mata bagi pemerintah Indonesia. Setelah diinterogasi dan mengakui keterlibatannya, orang tersebut dibebaskan dengan peringatan keras agar tidak lagi terlibat dalam kerja intelijen.
TPNPB menyerukan agar orang asli Papua yang bekerja sebagai aparat keamanan, pegawai negeri, maupun informan pemerintah untuk segera menghentikan keterlibatan mereka dengan negara Indonesia.
“Jangan lagi menjadi budak negara Indonesia, Keterlibatan itu hanya akan mendukung operasi militer dan eksploitasi sumber daya alam Papua, yang sering kali menimbulkan korban warga sipil,” kata juru bicara TPNPB, Sebby Sambom dalam siaran persnya.
Manajemen TPNPB juga mengajak seluruh orang Papua untuk bersatu dalam perjuangan kemerdekaan dan menolak dominasi pemerintah Indonesia di tanah Papua.
Pernyataan ini ditandatangani oleh para pimpinan TPNPB-OPM, termasuk Panglima Tinggi Jenderal Goliat Tabuni, Wakil Panglima Letjen Melkisedek Awom, Kepala Staf Umum Mayjen Terianus Satto, serta Komandan Operasi Umum Mayjen Lekagak Telenggen.