NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Akibat pendropan militer, Ribuan warga sipil di Kabupaten Puncak Jaya dikabarkan mengungsi ke 4 distrik yakni, distrik Pogoma, distrik Sinak, distrik Sinak Barat, dan distrik Bima.
Pemuda asal kabupaten Puncak Jaya, Ronias Murib kepada media ini menyatakan, warga sipil mengungsi akibat pendropan militer [TNI-Polri] ini, yakni: distrik Pogoma, distrik Sinak, distrik Sinak barat, dan distrik Bima mereka semua keluar, ada yang mengungsi ke hutan, ada warga yang masih ada di Puncak Jaya. Sementara Warga Sipil di distrik induk, dan warga yang punya uang tiket mereka keluar daerah, ada yang berangkat ke Timika, Nabire, ada yang ke Jayapura, dan ada yang ke Puncak.
Lanjutnya, dia menjelaskan, jadi pendropan TNI-Polri di Timobut distrik Pogoma dimulai sejak 8 Febuari 2025, setelah itu masyarakat mengungsi keluar dan warga sipil masih ada di kampung dan sebagian besar sudah mengungsi ke kota,” kata Ronias Murib dalam wawancara rekaman di via WhatsApp pada Minggu, 16/3/2025 sore.
Menurut Murid, pendropan militer TNI-Polri itu belum mengetahui pasti alasannya.
Kami juga tidak tahu alasan mereka datang untuk apa, jadi kami tahu hanya karena ada pendropan Tni-Polri melalui kendaraan darat dan udara, jadi yang turun melalui darat sudah singgah di kampung Timobut distrik Pogoma, dan besok harinya itu yang melalui udara menggunakan beberapa helikopter.
“Jadi, Alasan militer pasok di 4 distrik di kabupaten puncak Jaya itu tidak tahu mereka datang alasannya apa, mereka datang tiba-tiba jadi masyarakat di 4 distrik juga kaget, mereka keluar mengungsi ke luar daerah dan lainnya mengungsi ke kota,” katanya.
Lanjutnya, pengungsi yang ada di Timobut dan yang ada di distrik Sinak Barat sebagian besar ada di Sinak dan sebagian keluar ke daerah lain.
Jadi, mereka meminta dalam hal Penjabat Bupati kabupaten Puncak Jaya dan Pemerintah provinsi Papua Tengah perhatikan mereka untuk makan, minum, fasilitas dan sembako lainnya untuk mereka warga sipil yang mengungsi di Bima, Sinak barat dan yang ada di luar daerah,” ujarnya.
Maka itu, dia mengharapkan, pemerintah serius perhatikan pengungsi untuk makan minum dan segala fasilitas lainnya dan kontrol mereka karena pemerintah adalah wakil Allah bagi rakyat yang ada di kabupaten maupun provinsi,” ujarnya.(*)