DEIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Deiyai di bawah kepemimpinan Bupati Melkianus Mote, ST, mengambil langkah nyata dalam membangun ekonomi lokal. Bupati resmi membayar tiga lokasi strategis untuk pembangunan pasar dan pusat ekonomi rakyat Papua pada Senin (16/6) di Lapangan Sepak Bola Waghete, Deiyai.
Tiga lokasi tersebut dibeli untuk membangun pasar mama-mama asli Papua, toko suvenir, dan pasar atribut adat istiadat Papua. Total dana yang digelontorkan untuk pembebasan tanah adat mencapai Rp.10 miliar, dan langsung diserahkan kepada pemilik hak ulayat di hadapan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Mote menegaskan bahwa pembelian tiga lokasi ini adalah bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
“Pemerintah hadir dan serius memperhatikan kesejahteraan masyarakat, terutama mama-mama Papua yang selama ini berjualan di tempat yang tidak layak, beralaskan tanah,” tegas Bupati.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan ini bukan hanya untuk mendukung aktivitas ekonomi, tetapi juga akan menjadi destinasi wisata budaya baru di Provinsi Papua Tengah. Pasar ini diharapkan dapat memperkenalkan produk lokal serta budaya Papua kepada pengunjung dari berbagai daerah.
“Tanah ini akan digunakan untuk kepentingan masyarakat banyak. Ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi mendatang,” ujar Bupati Mote.
Langkah ini disambut baik oleh para tokoh adat dan masyarakat pemilik hak ulayat. Mereka mengapresiasi komitmen pemerintah daerah yang dinilai berpihak pada rakyat kecil dan menjunjung tinggi nilai-nilai adat Papua.
Dengan adanya pasar ini, mama-mama Papua di Deiyai diharapkan memiliki tempat yang layak untuk berjualan, meningkatkan pendapatan keluarga, dan memperkuat perekonomian lokal di wilayah Meepago.