PANIAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Bupati Paniai, Yampit W. Nawipa, Amd.Tek menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan rakyat selama masa kepemimpinannya lima tahun ke depan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29 Kabupaten Paniai, yang berlangsung meriah di Lapangan Karel Gobai, Enarotali, Sabtu (04/10).
“Lima tahun ke depan tidak boleh ada pertumpahan darah di negeri ini. Tidak boleh ada kekacauan, tidak boleh ada permusuhan antara satu sama lain,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.
Bupati menegaskan bahwa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati akan difokuskan pada mewujudkan lima tahun damai dan tenteram, serta memastikan pelayanan publik berjalan optimal hingga ke pelosok kampung.
Instruksi Tegas: Kepala Distrik, Kepala Sekolah, Hingga Kepala Desa Wajib Pulang Kampung
Dalam momentum HUT tersebut, Bupati Nawipa juga mengeluarkan instruksi keras kepada seluruh pejabat di lingkup pemerintahan Paniai mulai dari Kepala Distrik, Kepala Kampung, Kepala Puskesmas, hingga Kepala Sekolah untuk segera kembali ke tempat tugas dan melayani masyarakat di wilayah masing-masing.
“Seluruh Kepala Distrik tidak boleh berkeliaran di kota sini. Harus pergi ke kampung! Bikin rumah, berkebun, beternak,” tegasnya.
Bupati menjelaskan, pelayanan publik yang efektif hanya bisa berjalan jika aparatur hadir di tengah masyarakat. Ia mengingatkan agar Kepala Puskesmas memastikan pelayanan kesehatan aktif di kampung, dan Kepala Sekolah wajib kembali mengajar agar anak-anak di kampung mendapatkan pendidikan yang layak.
“Tidak ada orang lain yang melayani kita di negeri ini. Kita sendiri yang bisa memperbaiki diri kita. Percayalah pada diri pribadi Anda,” tambahnya.
Visi Ekonomi Kerakyatan: Fokus pada Peternakan dan Pertanian
Selain menyoroti disiplin aparatur, Bupati Nawipa juga memaparkan program prioritas pembangunan ekonomi rakyat. Fokus utama pemerintahannya diarahkan pada sektor peternakan dan pertanian sebagai sumber ekonomi masyarakat.
“Program kerja kita tahun ini dan tahun depan fokus pada peternakan babi, kambing, dan sapi,” jelasnya. “Setelah itu kita akan masuk pada bidang perkebunan seperti kopi, ubi, dan sayuran,” tambahnya.
Bupati menilai, potensi alam Paniai sangat besar dan perlu diolah oleh masyarakat sendiri. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan sumber daya manusia lokal dengan mendorong generasi muda Paniai untuk menempuh pendidikan tinggi hingga ke luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Belanda.
Ajakan Persatuan dan Kebanggaan Budaya Lokal
Dalam pidato yang penuh makna budaya itu, Bupati Nawipa juga menyerukan persatuan empat suku besar di Paniai Mee, Moni, dan Wolani sebagai penjaga dan pemersatu negeri.
“Kenapa Tuhan menciptakan orang Mee? Karena orang Mee berarti manusia yang sempurna,” ungkapnya.
Ia pun berbicara secara pribadi mengenai rasa syukurnya atas keluarga dan asal-usulnya. Bupati menceritakan kebanggaannya dilahirkan oleh Ruth Gobay, serta berterima kasih kepada istrinya yang berasal dari klan Tangma, yang telah memberinya enam orang putra “asli orang Paniai”.
Komitmen Kepemimpinan dan Doa Syukur
Sebelum menutup sambutannya, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk memanjatkan syukur kepada Tuhan atas perjalanan sejarah dan kemajuan Kabupaten Paniai selama 29 tahun. Ia juga mengingatkan kembali tentang sejarah penemuan Danau Paniai oleh Frits Julius Wissel pada tahun 1937, yang menjadi simbol kekayaan alam dan kebanggaan daerah.
Perayaan HUT ke-29 Kabupaten Paniai di Lapangan Karel Gobai berlangsung meriah dan aman, dihadiri oleh ribuan masyarakat, pejabat daerah, Wakil Gubernur Deinas Gelei, DPR Papua Tengah dan DPRK serta tokoh adat dan agama.
Acara ditutup dengan doa bersama dan komitmen bersama untuk mewujudkan Paniai yang damai, mandiri, dan sejahtera.