DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Kepala Distrik Kamu, Markus Auwe, memfasilitasi pertemuan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dogiyai dengan masyarakat Dusun Digikaimani dan Dadiyaiwatiya pada Sabtu (09/08) di Digikaimani, Mauwa, Kamu, Dogiyai.
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi warga kedua dusun yang telah lama menantikan pembangunan akses jalan dan jembatan menuju Dusun Dadiyaiwatiya. Proyek yang dibahas meliputi pembangunan jalan dari Dusun Digikaimani menuju Atamani serta pembangunan jembatan Komakoto di Kali Mauwa.
Kepala Distrik Kamu menjelaskan, kehadiran pihak PUPR di tengah masyarakat bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat mengenai rencana pembangunan serta mendorong kesadaran dan partisipasi warga.
“Kami ingin masyarakat tahu sejak awal proses ini, sehingga bisa mengawal pembangunan sampai selesai. Semua pembangunan yang masuk dari setiap OPD wajib diketahui pihak distrik agar kontrolnya jelas dari awal hingga akhir,” tegas Markus Auwe.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Dogiyai, Penias Tebai, memaparkan secara rinci rencana teknis pembangunan. Ia memastikan proyek jalan dan jembatan tersebut akan menggunakan anggaran tahun 2025.
“Pembangunan ini bagian dari upaya mendukung visi dan misi Bupati Dogiyai. Kami berkomitmen agar akses transportasi antar-dusun ini dapat terwujud demi kelancaran mobilitas dan ekonomi warga,” ujar Tebai di hadapan masyarakat dan pemerintah distrik.
Tebai juga menegaskan pentingnya kerja sama pemerintah daerah dengan masyarakat setempat. Menurutnya, partisipasi warga menjadi kunci agar pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan sosial maupun teknis.
Momen haru terjadi ketika Klemens Dogomo, perwakilan warga Dusun Dadiyaiwatiya, menyampaikan rasa syukur atas rencana pembangunan yang telah lama dinanti. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia berkata,
“Selama ini kami hanya menunggu tanpa tahu kapan akan dibangun. Hari ini, kami melihat harapan itu nyata. Kami sangat bersyukur,” ungkap Klemens yang disambut tepuk tangan warga.
Warga berharap setelah pertemuan ini, rencana pembangunan segera direalisasikan dengan langkah konkret di lapangan. Kehadiran jalan dan jembatan yang layak diyakini akan mempermudah pergerakan orang dan barang, mempercepat distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses menuju fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Pertemuan ini mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa aspirasi warga pedalaman dapat terjawab melalui dialog langsung dan transparansi perencanaan pembangunan.