ADVERTISEMENT
  • Home
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok
  • Artikel Opini
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara
JELATA NEWS PAPUA
JELATA NEWS PAPUA
  • Home
  • Ragam

    MRP Provinsi Papua Tengah Gelar KKR Seruan Damai di Kabupaten Paniai, Papua Tengah

    Tim Pencaker Kode R Papua Tengah Desak Pemerintah Prioritaskan CASN OAP

    KORMI Mimika Sukses Gelar Gar Free Day, Warga Antusias Nikmati Olahraga & Hiburan 

    Ikuti HAN 2025 di Nabire, Ini Pesan Ny. Tri Tito Karnavian

    Tutup Raker dan Musorprov KONI Papua Tengah, Gubernur: Kami Siap Bekap Ketua Terpilih

    Pemda Kabupaten Paniai Resmi Launching Festival Danau Paniai

    Segera Hentikan Operasi Tambang Emas Ilegal di Kampung Mogodagi

    1 Mei Bagi Papua Hari Aneksasi, Bukan Integrasi

  • Berita
    • All
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok

    Tani Merdeka Hadir di Papua Tengah: Perjuangan untuk Kesejahteraan dan Kemandirian Petani

    Pembinaan Karakter dan Iman, Paroki KSP Dakabo Jadi Tuan Rumah Temu Pembina SEKAMI Dekenat Paniai 

    Pemuda Gereja Kingmi di Tanah Papua Rayakan 50 Tahun Biro Pemuda-Pemudi Klasis Kamuu

    Disbudpar Dogiyai Lakukan Survei Tempat Berpotensi Destinasi Wisata Budaya dan Ekonomi

    KPA Paniai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS bagi Temu Pembina Sekami di Paroki KSP Dauwagu Dekenat Paniai 

    PSI Kukuhkan Paulus Mote Sebagai Ketua DPD Deiyai, Tegaskan Komitmen Politik Bersih di Papua Tengah

    Kab. Dogiyai Kirim 87 Pelajar untuk Berlaga di Ajang Olahraga Tingkat Provinsi Papua Tengah  

    Pemkab Deiyai Bayar Ganti Rugi Lahan TPS dan Sekretariat Komunitas Sopir Mee Yokaa

    Kesbangpol Dogiyai Minta Ormas, OKP, LSM, dan Parpol Laporkan Legalitas Hukum Sebelum 13 Desember 2025

  • Artikel Opini
    • All
    • Startup

    Satu Abad Nubuat I.S Kijne, Victor Yeimo : Papua Hanya Akan Bangkit Bila Memimpin Dirinya Sendiri

    Festival Budaya Paniai: Menyalakan Kembali Api Warisan Leluhur

    Dari Jalanan Menuju Kepemimpinan: Bupati Paniai Dekat dengan Anak-Anak Jalanan

    Aktivis Kemanusiaan Papua : Orang Papua Ingin Merdeka di Atas Tanahnya Sendiri

    Belajar dari Beberapa Perempuan Pondasi Gereja dan Bangsa

    Sejarah Mencatat: Yampit Nawipa Hadirkan Artis Legendaris PNG di Ajang HUT Paniai Ke-29

    Panggung Pencitraan: Kunjungan Soeharto ke Enarotali 1969 dan Luka Sejarah Pepera

    Victor Yeimo : Sidang Umum PBB 2025 dan Arah Baru Dunia

    Paus Leo XIV, Yubileum Keadilan, dan Suara Papua

  • Hukum HAM

    12 Warga Sipil Diduga Ditembak di Intan Jaya, YKKMP Surati Presiden Prabowo

    Keluarga Korban Desak Kapolres Dogiyai Segera Ungkap Pelaku Penembakan Keni Dumupa

    TPNPB Kodap XVI Yahukimo Klaim Eksekusi Satu Anggota Kopassus, Sebagai Balasan atas Gugurnya Brigjend Lamek Taplo

    ULMWP Kutuk Keras Pembantaian 15 Orang di Intan Jaya, Desak Investigasi Dewan HAM PBB

    Koalisi Penegak Hukum dan HAM Papua Desak Pimpinan MRP Bertanggung Jawab atas Pembungkaman Ruang Aspirasi di Abepura

    Ketua MRP Papua Tengah: Kehadiran Aparat Keamanan Respon Langsung Konflik Bersenjata, Bukan Sebab Penyebab

    LBH Papua Pos Sorong Desak MRP Papua Barat Daya Dukung Kasus Dugaan Penyiksaan oleh Anggota Polresta Sorong Kota

    Dalam Rangka Kemanusiaan, Tukang Ojek di Paniai Gelar Aksi Donasi untuk Rekan yang Jadi Korban Penikaman

    Diduga Kriminalisasi, Pejuang Lingkungan Suku Yei di Merauke Diperiksa Polisi

  • Kesehatan

    KPA Paniai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS bagi Temu Pembina Sekami di Paroki KSP Dauwagu Dekenat Paniai 

    KPA Paniai Gelar Pemeriksaan Massal HIV/AIDS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten: Yampit Nawipa Ajak Semua Pihak Peduli Kesehatan

    Dinkes Deiyai Salurkan Obat dan Alat Kesehatan ke Distrik Bowobado dan Kapiraya Lewat Helikopter

    KPA Paniai Gelar Penyuluhan HIV/AIDS untuk Cegah Penularan di Kalangan Pelajar SMP YPPGI Enarotali 

    Cegah Dini HIV/AIDS, Puskesmas Idakebo Lakukan Penyuluhan di SMP Negeri 1 Kamu Utara, Kab. Dogiyai

    Direktur RSUD Dogiyai Lakukan Koordinasi Kerja ke DLH Terkait Penanganan Limbah dan Sampah di RSUD

    KPA Paniai dan Gereja Teken MoU Pencegahan HIV/AIDS

    Mayat ASN Distrik Mapia Ditemukan Usai 4 Hari Tertimbun Longsor di KM 139 Trans Papua

    HIV-AIDS Tembus 23.188 Kasus di Papua Tengah, Nabire Tertinggi

  • Lingkungan

    Ketua KPU Papua Tengah: Pembakaran Mahkota Cendrawasih Tidak Menghargai Adat dan Budaya Setempat

    YLBHI Ungkap Ancaman Eksploitasi Tambang di Tabi, MRP Papua Diingatkan Jalankan Fungsi Perlindungan

    Aser Yogi: Perjuangan Tani Merdeka di Papua Tengah Adalah Jalan Iman dan Kesejahteraan Tani 

    Dinas Lingkungan Hidup Kab. Dogiyai Memberikan Bibit Pohon Secara Simbolis ke Distrik Kamu

    DLH Dogiyai Serahkan Bibit Pohon dan Canangkan Program “Dogiyai Berseri, Hijau dan Asri”

    Pesawat Dimonim Air Tergelincir di Bandara Tiom, Kabupaten Lanny Jaya

    Mahasiswa Yatamo Deiyai Miyo Dapat Apresiasi atas Aksi Kemanusiaan untuk Korban Banjir Danau Tage

    Demi kemanusiaan BEM USTJ dan Solidaritas Mahasiswa Papua Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Paniai

    Direktur RSUD Dogiyai Lakukan Koordinasi Kerja ke DLH Terkait Penanganan Limbah dan Sampah di RSUD

  • Pendidikan

    Kemendikdasmen Resmi Buka Seleksi PPG Calon Guru 2025, Pendaftaran Dimulai 14 Oktober

    Sistem Pendidikan Era Otsus di Tanah Papua

    Peran Guru Dalam Mengelola Kurikulum Deep Learning Berbasis Kontekstual Papua

    Kepala Kampung Idakotu Salurkan Bantuan Dana untuk Siswa SMKN 1 Dogiyai

    Ambrosius Tigi Salurkan Beasiswa untuk Pelajar dan Mahasiswa Asal Kampung Kimupugi

    Kisah Inspiratif Yapen Halerohon: Dari Poik Hingga Meraih Gelar Sarjana di Universitas Jenderal Soedirman

    IPMKY Merauke Kecam Tindakan Rasisme yang Picu Kerusuhan di Yalimo

    Gerakan Literasi Paniai Gelar Pertemuan ke-4, Pelajar SMP-SMA Belajar Dasar Jurnalistik

    Pelajar dan Mahasiswa Papua Tengah Gelar Mimbar Bebas, Bacakan 19 Tuntutan ke Negara

  • Religi

    Pembinaan Karakter dan Iman, Paroki KSP Dakabo Jadi Tuan Rumah Temu Pembina SEKAMI Dekenat Paniai 

    Pemuda Gereja Kingmi di Tanah Papua Rayakan 50 Tahun Biro Pemuda-Pemudi Klasis Kamuu

    Panitia Perayaan 132 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua Resmi Terbentuk

    MRP Pokja Agama Serukan “Tetodei” di Dogiyai: Damai Harus Datang dari Hati Masyarakat Sendiri

    Perjuangan Yang Panjang Akhirnya Uskup Manokwari-Sorong Resmikan Gereja Santo Yoseph Pekerja Brongkendik

    FKUB Kab. Dogiyai Salurkan Bantuan untuk Gereja Katolik Stase Sta. Maria Magdalena Putapa

    Kepala Distrik Mapia Tengah Nyatakan Dukungan untuk Program FKUB Kab. Dogiyai

    Uskup Jayapura Berkati 72 Rumah Korban Gempa, Warga Sampaikan Harapan

    Pemuda Katolik Komda Papua Desak Tiga Bupati Mendesak Kementerian PUPR Ganti Kepala Balai Jalan Nabire–Ilaga

  • Video
No Result
View All Result
JELATA NEWS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Artikel Opini
  • Internasional
  • Nasional
  • Papua
  • Pelosok
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara
Home Artikel Opini

Menengok Sebentar Dunia Tulis-Menulis

by Redaksi
12 Agustus 2025
in Artikel Opini
0
SHARES
42
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Marius Goo S.S., M.Fil

Pengantar

Banyak orang mengatakan menulis itu susah-susah gampang, juga gampang-gampang susah. Artinya gampang tapi susah juga, atau susah tapi gampang pula. Alasannya akan kita bicarakan sebentar bersama-sama. Namun yang jelas bahwa menengok dunia tulis ada satu kebutuhan mendasar bagi kaum akademisi yang tergolong di dalam “dunia pendidikan.” Orang berpendidikan dengan tujuan tahu baca dan tulis. Maka, diawal pembahasan dapat dikatakan, “pernah berpendidikan namun tidak tak tahu tulis baca, tidak berbeda dengan yang tidak pernah berpendidikan.”

Human & Safety

Dunia Tulis-Menulis

Penulis dan dunia tulis-menulis itu ibarat para petani dengan kebun yang dibuatnya setiap saat. Jika petani tidak pernah berkebun, tidak bisa disebut atau tidak bisa dilabeli sebagai petani. Petani dan kebun seperti uang mata koin bersebelahan. Pembelajar, dalam arti ini mahasiswa dengan dunia tulis-menulis tidak dapat dipisahkan. Menulis adalah kegiatan merangkai kata untuk menyatukan atau menghubungkan ide-ide yang berserakan menjadi satu-kesatuan yang tak terpisahkan melalui kalimat-kalimat. Seorang penulis dikatakan penulis bila dapat menuliskan pandangannya secara lebih runtut, indah, sempurna, utuh dan menyenangkan. Maka menulis itu butuh ketelitian yang hati-hati dengan mengindahkan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.

Dunia tulis-menulis adalah dunia penuh teka-taki  penuh dengan permainan kata, kalimat dan paragraf, yang di dalamnya memiliki ide-ide baik ide pokok maupun ide-ide pendukung. Karena itu dibutuhkan kemampuan berbahasa yang logis, tersistematis, komprehensif, koheren dan metode yang baik dan benar. Menulis yang baik dan benar dapat saja terjadi jika, memiliki kebiasaan membaca yang banyak dan memiliki wawasan yang luas.

Pentingnya Tulis-Menulis

Pentingkah menulis itu? Menjawab pertanyaan ini, perlu kesadaran dari masing-masing orang berdasarkan konteks keberadaannya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dalam konteks. Sebagai pribadi pembelajar, di dunia akademis: sebagai dosen maupun mahasiswa dapat dikatakan bahwa menulis adalah bagian terpenting dan terutama yang tidak dapat dielakan. Jika dunia tulis-menulis tidak disukai atau disenangi oleh mahasiswa, apalagi tidak dihidupi “jiwanya akan tersiksa.”

Di dunia kampus, tulis-menulis itu bagian terpenting dan terutama. Karenanya, entah suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, tertarik atau tidak tertarik sebagai seorang mahasiswa harus menghidupi dan menghidupkan kebiasaan tulis-menulis. Sarana-sarana pendukung harus dimiliki dalam usaha pembiasaan.

Saat ini dunia tulis-menulis telah menjadi tempat strategis yang tepat untuk mencari dan sekaligus mendapatkan uang. Lebih dari itu, melalui tulis-menulis dapat mengobati rasa stres dan tertekan dalam hidup karena dapat dituangkan secara tertulis, diolah melalui kata-kata yang diungkapkan dengan menulis.

Mengapa Dunia Tulis-Menulis itu Penting?

Selama ini ungkapan “tulis-menulis itu penting” didengarkan atau diperdengarkan hampir setiap saat, terutama di ranah-ranah akademis. Walaupun disampaikan demikian, sering alpa diberikan metode memulai dan sekaligus menghidupinya. Disampaikan menulis itu penting merupakan hal yang harus diapresiasi dan harus mendapatkan dukungan dari yang mendengarkan dengan menghidupkan setiap saat. Menulis bukan saja penting tetapi sangat mendesak dan hukumnya “imperatif”.

Menulis bersifat imperatif, maka setiap pemberi motivasi tidak hanya tebar ide dan dorongan tanpa langkah dan metode, tetapi harus diberikan pula metode yang tepat dengan langkah-langkah konkrit, menyampaikan dari mana memulai dan bagaimana menghidupinya.

Sebelum kita melihat langkah-langkah juga metode menulis, kita perlu mengetahui alasan-alasan pentingnya menulis. Mengapa menulis itu penting? Pertama, Karena menulis itu bagian penting dan tak terpisahkan dari kehidupan kampus (sekolah); Kedua, Karena menulis itu bagian terpenting dari hidup, dalam bahasa P. Neles Tebai, “Angkat Pena demi Hidup, (dialog)”; Ketiga, Karena menulis itu perpanjangan lidah atau mulut hingga tembus ke seantero dunia, supaya dilihat dan ditanggapi; Keempat, Karena menulis itu obat menghilangkan rasa stres dan tertekan, dengan cara menguangkan atau mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui bahasa tertulis.

Karena menulis itu penting, maka untuk membiasakan penulis menjadi bagian dari hidup, perlu diketahui cara dan metode menulis. Walaupun setiap jenis menulis memiliki kaidah dan caranya masing-masing, memiliki kesamaan, yakini setiap kata yang digunakan selalu sama baik kata dasar maupun kata berimbuhan.

Tiga LangkaH menjadi Penulis

Menjadi penulis itu bukan hanya susah-susah gampang tetapi, sebaliknya gampang-gampang susah. Tiga langkah di bawah ini adalah sekian banya langkah yang sering ditawarkan. Kami merasa tiga langka menjadi penulis ini menjadi dasar:

Pertama, Membaca terus-menerus. Langkah pertama dan utama menjadi penulis adalah menjadi pembaca. Menjadi pembaca yang kontinu dan konsisten, secara tidak langsung menjuju penulis yang kompten. Dengan membaca, pembaca memperbanyak perbendaharaan kata dalam otak, sehingga ketika menuliskan sesuatu tidak kehilangan fokus sesuai langkah-langka atau metode penulisan.

Kedua, Memulai Menulis. Langkah selanjutnya adalah berani memulai menulis. Seorang penulis tidak akan pernah menjadi penulis jika tidak berlatih dan tidak memulai menulis, mulai dari membuat sebuah frase, kalimat hingga beberapa paragraf yang akhirnya menjadi satu berita, artikel atau sebuah tulisan utuh.

Ketiga, Kebiasaan Menulis setiap saat. Selanjutnya, jika telah memulai menulis, kegiatan menulis ini harus dibiasakan dan dilakukan terus-menerus. Dunia tulis menulis menjadi bagian dari hidup yang tidak terpisahkan.

Penutup

Untuk memulai menulis, penulis harus pertama-tama menjadi pembaca yang budiman. Membaca adalah awal memulai menjadi penulis. Menulis harus dimulai dengan berani memulai. Selain keberanian, butuh juga kemampuan. Menulis itu ibarat orang melatih membawa kendaraan, keberanian adalah modal utama untuk tahu membawa kendaraan. Demikian pun dengan menulis, menulis butuh keberanian. Setelah menulis penulis tidak malu, tidak takut dengan omongan dan sindiran  orang. Penulis yang handal mulai dari hal yang  biasa dan kecil, berusaha menjelaskan yang biasa dan sederhana dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar (baku).

Menulis itu butuh pembiasaan dan harus menjadi kebiasaan. Ketika satu hari tidak berlatih menulis, rasa ada yang kurang, seperti seorang merasa lapar ketika satu hari tidak makan. Menjadi penulis yang baik harus berlatih terus-menerus, harus tekun dan konsisten.

Dunia kita butuh penulis. Menulis harus menjadi habitat, kebiasaan yang terus-menerus dihidupkan sepanjang hidup. Penulis dapat hidup 1000 tahun karena ide-ide ditinggalkan, namanya dikenang walaupun raganya direnggut dunia yang ganas. Penulis meninggalkan nama dan ide-ide melalui buku yang ditinggalkan.

Penunulis adalah Dosen STK “Touyee Paapaa” Deiyai, Papua

 

Post Views: 994
Tags: Menengok Sebentar Dunia Tulis-Menulis
Previous Post

Bupati Nabire Ancam Tindak Tegas Pelaku Begal

Next Post

Orang Muda Papua: Antara Harapan Gereja dan Kenyataan Kematian

Redaksi

Redaksi

Next Post

Orang Muda Papua: Antara Harapan Gereja dan Kenyataan Kematian

Papua

Alamat Redaksi

Jl. Trans Nabire-Ilaga KM 200, Kampung Mauwa, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Browse by Category

  • Artikel Opini
  • Berita
  • Hukum HAM
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Nasional
  • Olahraga
  • Papua
  • Pelosok
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Politik
  • Puisi
  • Ragam
  • Religi
  • Sastra
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Sosok/Tokoh
  • Startup
  • Surat Terbuka
  • Video
  • Wawancara
  • Redaksi
  • Tentang JNP
  • Hubung Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Internasional
    • Nasional
    • Papua
    • Pelosok
  • Artikel Opini
  • Hukum HAM
  • Kesehatan
  • Lingkungan
  • Pendidikan
  • Pers RIlis
  • Ragam
  • Religi
  • Seni Budaya
  • Sosial Ekonomi
  • Wawancara

Hak Cipta Jelata News Papua © 2024 All rights reserved