FAKFAK, JELATANEWSPAPUA.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak menyatakan dukungan penuh terhadap perayaan syukur 132 tahun Misi Katolik di Tanah Papua sekaligus syukuran episkopal Uskup Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA, yang akan diselenggarakan pada 22 Mei 2026 di Fakfak, Papua Barat.
Tanggal perayaan tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari kedatangan pastor Cornelis Johannes Le Cocq d’Armandville, SJ, di Kampung Sekru pada 22 Mei 1894, yang menandai awal mula misi Katolik di Tanah Papua.
Dukungan ini disampaikan langsung oleh Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP, ketika menerima kunjungan perwakilan panitia dan Le Cocq Foundation pada 19 Oktober 2025 di kediamannya. Dalam kesempatan itu, bupati menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk ikut serta dalam persiapan perayaan akbar tersebut.
“Kami dukung hajat ini, karena ini kegiatan besar untuk lima keuskupan di Tanah Papua. Islam dan misi Katolik pertama masuk di sini, jadi kami dukung penuh. Dalam waktu dekat kami akan rapat dengan Forkompimda agar semua bisa disiapkan dari jauh-jauh hari,” ujar Bupati Samaun Dahlan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Fakfak, Drs. Donatus Nimbitkendik, telah meninjau jalan masuk menuju Pulau Misi, tepatnya dari Kampung Brongkendik menuju Pulau Warhiranggah (Bonyom), guna memastikan akses menuju lokasi bersejarah itu dapat dibenahi.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap kegiatan ini, panitia bersama pengurus Le Cocq Foundation juga merencanakan pembangunan Gua Maria di Pulau Warhiranggah, yang akan dibangun di dekat sumur Le Cocq d’Armandville peninggalan sejarah yang dibuat pada tahun 1895. Selain itu, sejumlah pondok dan fasilitas penunjang juga tengah dirancang untuk mendukung kelancaran kegiatan perayaan.
Salah satu pergumulan utama umat Katolik saat ini adalah pembangunan jembatan penghubung dari Kampung Brongkendik ke Pulau Misi. Jembatan ini diharapkan dapat mempermudah akses umat menuju lokasi perayaan tanpa harus menggunakan perahu atau speedboat.
Panitia berharap agar Pemerintah Provinsi Papua Barat maupun Pemerintah Pusat dapat membantu mewujudkan pembangunan jembatan tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian sejarah dan pengembangan wisata religi di Fakfak.
“Kami berharap seluruh umat Katolik dan masyarakat umum dapat mendukung bersama kegiatan ini, karena ini bukan hanya perayaan iman, tetapi juga tonggak sejarah kehadiran misi Katolik di Tanah Papua,” ujar Yanuarius Kery Meak, Direktur Le Cocq Foundation, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/10).
Perayaan 132 Tahun Misi Katolik di Tanah Papua rencananya akan dihadiri oleh perwakilan dari lima keuskupan di Tanah Papua, tokoh agama lintas iman, pemerintah daerah, serta umat Katolik dari berbagai wilayah.