DEIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai melalui Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup secara simbolis menyerahkan uang ganti rugi pembebasan lahan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) serta Sekretariat Komunitas Sopir Mee Yokaa (Komsop) di Kabupaten Deiyai, Papua Tengah.
Penyerahan dilakukan oleh Bupati Deiyai, Melkianus Mote, ST, pada Kamis (23/10), dan disaksikan oleh perwakilan masyarakat, tokoh adat, serta sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah daerah. Berdasarkan data yang diterima media ini, pemilik lahan TPS menerima kompensasi sebesar Rp 1,5 miliar, sedangkan pemilik lahan untuk pembangunan Sekretariat Komsop menerima Rp 260 juta.
Dalam sambutannya, Bupati Mote mengatakan bahwa pemerintah daerah selama ini mengalami kesulitan mencari lokasi untuk dijadikan tempat pembuangan sampah. Ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kotuai yang telah bersedia melepaskan lahan mereka demi kepentingan bersama.
“Selama ini kami kesulitan mencari lokasi untuk dijadikan TPS. Terima kasih kepada masyarakat Kotuai yang telah melepaskan lahan ini. Saya ingin tegaskan bahwa ini bukan tempat pembuangan akhir, tetapi hanya sementara. Setahun atau dua tahun ke depan lahan ini akan dialihfungsikan untuk pembangunan sekolah atau balai pemerintahan kampung,” ujar Mote.
Ia menambahkan, pemerintah daerah membuka peluang bagi masyarakat lain yang bersedia menyediakan lahan untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) permanen.
“Apabila ada masyarakat yang ingin melepas lahannya untuk TPA, silakan menyampaikan ke Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup. Pemerintah siap memberikan kompensasi sesuai ketentuan,” ucapnya.
Bupati Mote juga menegaskan bahwa pemerintah akan memprioritaskan tenaga kerja dari masyarakat lokal untuk pengelolaan TPS maupun TPA.
“Tenaga kebersihan akan kami prioritaskan dari putra-putri pemilik lahan dan warga sekitar lokasi TPS,” katanya.
Selain itu, Pemkab Deiyai juga menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekretariat Komunitas Sopir Mee Yoka (Komsop). Bupati Mote yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah menuturkan bahwa keberadaan sekretariat tersebut diharapkan menjadi wadah bagi para sopir di Deiyai untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian ekonomi mereka.
“Sekretariat ini akan menjadi tempat bagi sopir Mee Yoka membangun bengkel sendiri agar bisa bersaing dengan daerah lain dan melayani masyarakat dengan lebih baik,” ujar Mote.
Langkah Pemkab Deiyai tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat tata kelola lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal. Dengan adanya pembebasan lahan untuk TPS dan pembangunan sekretariat komunitas sopir, pemerintah berharap sistem kebersihan di Deiyai semakin tertata dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.