YAHUKIMO, JELATANEWSPAPUA.COM – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XVI Yahukimo menggelar evaluasi dan rapat kerja tahunan pada 14–15 Oktober 2025 di markas wilayah Yahukimo. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh seluruh jajaran pasukan Kodap XVI, termasuk Dewan Militer, dua Komando Wilayah Pertahanan (Kowip), tujuh batalion, serta satu korps wanita.
Informasi ini disampaikan melalui siaran pers resmi Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM (KOMNAS TPNPB) pada Kamis, 16 Oktober 2025, yang diterima media.
Rapat evaluasi tersebut dipimpin oleh Panglima Kodap XVI Yahukimo Brigjen Elkius Kobak bersama Komandan Operasi Mayor Kopitua Heluka, serta dihadiri oleh Tim Pusat KOMNAS TPNPB yang diwakili oleh Anya. Dalam kesempatan itu, perwakilan tim pusat memberikan materi terkait hukum humaniter sebagai bagian dari upaya penerapan aturan perang dalam konflik bersenjata antara TPNPB dan aparat keamanan Indonesia di wilayah Yahukimo.
Melalui hasil rapat, TPNPB Kodap XVI Yahukimo menetapkan dua poin utama. Pertama, mereka menyatakan akan melanjutkan perlawanan bersenjata terhadap militer Indonesia. Kedua, mereka menegaskan bahwa negara Indonesia harus mengakui kemerdekaan bangsa Papua sebelum menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Dalam pernyataannya, Brigjen Elkius Kobak juga menyampaikan pesan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, agar menghentikan seluruh kebijakan pembangunan di Tanah Papua sebelum penyelesaian konflik dilakukan secara menyeluruh. Ia menegaskan bahwa seluruh infrastruktur, investasi, dan program pembangunan yang berjalan saat ini ditolak oleh pihaknya hingga tercapai penyelesaian konflik antara TPNPB dan pemerintah Indonesia. (*)