NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Ketua Majelis Rakyat Papua Tengah (MRP), Agustinus Anggaibak, SM, menanggapi kekhawatiran publik atas kehadiran signifikan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, beliau menegaskan bahwa pengerahan pasukan keamanan merupakan konsekuensi yang diperlukan dari konflik bersenjata yang sedang berlangsung dan bukan masalah yang dapat disalahkan kepada pemerintah.
“Sudah lama kita membicarakan penambahan pasukan dan polisi organik dan non-organik. Tapi kita harus melihat bahwa di daerah kita, terutama di dataran tinggi seperti Puncak, Puncak Jaya, Intan Jaya, dan sekitar Wamena, masalah konflik bersenjata tidak pernah berhenti,” ujar Agustinus Anggaibak kepada media ini, Minggu (12/10).
Baca juga: Gubernur Papua Tengah Klaim Aman, Data Independen Sebut Ribuan Warga Masih Mengungsi
Menurut Anggaibak, tanggung jawab utama pemerintah adalah melindungi warga negaranya dan menjaga kedaulatan negara. Ia menggambarkan aparat keamanan sebagai pelindung negara dan pagar yang dibangun untuk melindungi rakyat.
“Ketika pemerintah mengirimkan aparat keamanan, TNI dan Polri, mereka bertindak sebagai pagar negara. Oleh karena itu, kita sebagai tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, atau tokoh perempuan tidak bisa begitu saja menyalahkan mereka dan bertanya ‘kenapa mereka ada di sini?’,” ujarnya.
Anggaibak menekankan hubungan sebab-akibat, dengan menyatakan bahwa jika Papua damai dan aman, jumlah pasukan dapat dikurangi. Namun, konflik yang berkepanjangan memaksa negara untuk bertindak.
“Selama konflik terjadi di Papua, negara berkewajiban mengerahkan pasukan keamanan untuk mengamankan situasi,” jelasnya.
Kelompok bersenjata (OPM) terus melancarkan serangan. Agustinus menilai Ketika terjadi penembakan dan jatuhnya korban, negara berkewajiban memberikan jaminan keamanan bagi warganya, dan jaminan itu diberikan oleh TNI dan Polri.
Ia mendesak semua pihak untuk berhenti menyalahkan satu sama lain dan sebaliknya memahami alasan mendasar di balik peningkatan kehadiran keamanan.
“Kita tidak bisa saling menyalahkan di sini,” tegas Anggaibak.
Namun, kata dia, karena ada konflik, pemerintah harus hadir untuk melindungi rakyatnya. Inilah kenyataan yang perlu kita sadari.
“Jika tidak ada tembakan, pemerintah tidak mungkin mengerahkan tentara dan polisi sebanyak ini,” pungkasnya.