TELUK BINTUNI, JELATANEWSPAPUA.COM – Kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap IV Sorong Raya mengklaim telah mengeksekusi empat aparat militer Indonesia dan merampas satu pucuk senjata laras panjang dalam sebuah kontak tembak yang terjadi di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat Daya.
Siaran Pers Ke-III Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (KOMNAS) TPNPB-OPM, yang diterima redaksi pada Sabtu (11/10/2025). Dalam rilis itu disebutkan bahwa aksi penyerangan berlangsung sekitar pukul 12.00 WIT dan dipimpin oleh Mayor Manfred Fatem, didampingi Manuel Aimu serta Komandan Kowip Satu, Ruftis Bernabas Muuk, bersama pasukan dari sembilan batalion TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya.
Menurut laporan yang diklaim berasal dari medan pertempuran, satu anggota TNI dilaporkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka serius. Selain itu, TPNPB juga mengaku berhasil merampas satu senjata laras panjang berkaki dua yang dilengkapi teleskop.
Baku tembak yang terjadi dilaporkan menyebabkan kepanikan warga dan mengakibatkan pengungsian massal di Distrik Moskona Utara dan Moskona Utara Jauh. Sejumlah warga dilaporkan mengungsi ke hutan maupun distrik sekitar untuk mencari perlindungan, namun hingga kini belum ada data pasti mengenai jumlah pengungsi.
Dalam pernyataannya, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari perjuangan untuk merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua. Pihaknya juga menyerukan agar lembaga-lembaga kemanusiaan netral turun memantau kondisi para pengungsi yang terdampak konflik bersenjata di wilayah tersebut.
TPNPB juga menegaskan tanggung jawab atas serangan tersebut dan menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militer di wilayah Papua.
“Jika ingin menghadapi kami, silakan datang langsung ke Markas TPNPB Kodap IV Sorong Raya. Kami siap bertempur di medan perang,” tegas Sebby Sambom dalam pernyataannya.