NABIRE, JELATANEWSPAPUA.COM – Salah satu faktor yang sering menghambat realisasi pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan tidak berjalan baik khususnya di daerah Nabire, Papua Tengah, dikarenakan masyarakat selalu meminta uang permisi dan palang memalang.
Hal ini dikemukakan anggota DPR Propinsi Papua Tengah, Yones Waine, kepada awak media ini ketika berbincang mengenai pembangunan yang terlihat terus berjalan ditempat di semua pelosok daerah di Nabire, Selasa (09/10/).
“Dari amatan saya, salah satu faktor penghambat pembangunan itu karena sering masyarakat sendiri minta uang permisi dan lakukan palang di tempat kerja atau di jalan,” ucapnya.
Menurutnya, sebenarnya sebagai pemilik tanah atau wilayah meminta uang permisi dan lakukan tindakan palang tak masalah.
“Tapi minta lebih sampai menguras anggaran sudah dianggarkan untuk lakukan pembangunan itu, ini yang tidak baik sekali. Padahal pembangunan mau dilakukan oleh pemerintah melalui para kontraktor di daerah atau kampung demi mereka itu sendiri,” ujarnya.
Meski wajar, Waine meminta dengan tegas kepada seluruh masyarakat, harus kebiasaan tidak baik tersebut kedepan tak dilakukan lagi alias stop. Agar pembangunan yang utuh oleh pemerintah dapat dirasakan masyarakat setempat secara utuh pula.
“Kenapa saya minta stop? Karena akses jalan dan jembatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi masyarakat, kelancaran pendidikan, kesehatan, pelayanan agama, dan pelayanan pemerintahan demi masyarakat yang ada di wilayah atau kampung itu sendiri,” tuturnya.
Waine menambahkan, masyarakat tolong berilah kebebasan yang utuh kepada pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang nyata seperti yang sedang dirindukan masyarakat selama ini.
“Jadi dalam hal ini, mari kita sama-sama baik masyarakat dan pemerintah saling dukung, hargai menghargai dan saling menghormati,” harapnya.