Misa Pembukaan KYD, Pastor Rufinus Madai Ajak Utamakan Pendidikan

DOGIYAI, JELATANEWSPAPUA.COM – Dekenat Kamu-Mapia (Kamapi) melaksanakan Kamapi Youth Day (KYD) yang ke-IV selama 5 hari sejak tanggal 24-29 Juni 2024 di Paroki Santo Petrus Mauwa.

Kegiatan KYD tersebut dirangkaikan dengan misa syukuran ke 50 Tahun Pewarta Karel Tebai. Peserta yang akan mengikuti KYD dapat diperkirakan 800-an peserta yang berasal dari wilayah dekenat Kamu-Mapia.

Baca Juga: Pastor Marten Kuayo Pimpin Misa Pembukaan KYD dan 50 Tahun Katekis

Pastor Rufinus Madai, Pr selaku Dekan Dekenat Kamu-Mapia mengajak berbagai elemen harus mengutamakan pendidikan terutama kepada pemerintah yang punya uang.

Tema yang diusung dalam kegiatan KYD “Berjalan Bersama Pendidikan Menuju OMK Yang Beriman, Cerdas Dan Berkarakter” Tema pendidikan tersebut diangkat sebagai bagian dari program keuskupan, karena tahun ini tahun pendidikan.” ungkapnya.

Baca Juga: Panitia KYD IV Jemput Para Peserta

Untuk itu Pastor Madai menjelaskan tujuan dari pendidikan itu sendiri untuk mengasah pengetahuan, kecerdasan dan pembentukan karakter.

“Kalau pendidikannya berjalan baik, tetapi kalau pendidikannya mati bagaimana kita mengerti tentang Allah, gereja dan pengetahuan dan iman.”

Baca Juga: Video: KAMAPI Youth Day III

Lanjutnya, pendidikan harus dihidupkan, pendidikan dilancarkan dan pendidikan harus berjalan bersama orang muda Katolik agar menjadi orang yang berbudaya, berkarakter dan beriman.

“Kalau di Dogiyai pendidikan tidak berjalan baik bagaimana kita mau mengisi dan duduk di birokrasi provinsi,” katanya.

Baca Juga: Polisi Belum Ketahui Penyebab Terbakarnya Kantor BPBD

Pastor Dekan itu juga meminta kepada pemerintah kabupaten Dogiyai untuk memprioritaskan pendidikan agar pendidikan tidak berjalan ditempat, tetapi menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas sejak TK hingga SMA.

“Tolong perhatikan pendidikan karena pendidikan menjadi utama untuk menentukan kehidupan. TK-SMA sedang jalan ditempat, jangan tempatkan guru-guru yang malas supaya dogiyai menjadi bahagia, dogiyai menjadi dou ena,” jelasnya

Baca Juga: SKPKC Fransiskan Papua Sponsori Kegiatan Kelas Menulis OMK di Dogiyai

Menanggapi hal tersebut Penjabat Bupati Kabupaten Dogiyai dalam sambutannya mengungkapkan buntut dari kurangnya pendidikan mudah diperalat oleh kepentingan orang lain, selalu terpengaruh dengan penyakit sosial, pencurian dan lainnya.

“Untuk itu pendidikan di Dogiyai kembali kepada mental guru-guru karena semua terkontaminasi kepada kepentingan politik, selalu utamakan uang dan jabatan dan tidak transparan penggunaan dana bantuan operasional satuan pendidikan (BOSP),” Ungkapnya.

Baca Juga: RPHAMP: Pemerkosaan dan Pembakaran Rumah Diciptakan untuk Alihkan Isu Tindakan Kriminalisasi Aparat

Selain itu Pastor Benyamin Magai, Pr dalam sambutannya juga menambahkan Pendidikan harus dimulai dari keluarga. Pendidikan keluarga juga sangat penting karena dari keluargalah awal menghasilkan orang muda yang baik dan taat, yang takut akan Allah, takut akan alam dan takut akan manusia.

“Ada orang mudah yang tidak tahu doa, ada anak yang susah baca abjad dan huruf, hal seperti ini orang tua harus tanggungjawab karena bagian dari pendidikan keluarga”. (Gustik)

Editor: Terianus